Hidayatullah.com – Gerakan Indonesia Beradab (GIB) bersama dengan Majlis Tabligh Muhammadiyah sepakat untuk berkolaborasi dalam usaha menegakkan adab bangsa Indonesia yang akan menjaga kemuliaan bangsa Indonesia yang saat ini sedang mengalami krisis multi-dimensional.
Ketua Presidium GIB Bagus Riyono mengatakan, kedua belah pihak menyadari bahwa permasalahan bangsa saat ini hanya dapat diselesaikan mulai dari fondasinya yaitu membina akhlak mulia.
Karenanya, sambung Bagus, untuk memperbaiki akhlak tersebut dibutuhkan usaha-usaha yang terus-menerus dan pantang menyerah, seperti melalui pendidikan, dakwah, penerbitan buku-buku yang akan dapat mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Usaha-usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa ini harus mencakup dimensi kognitif, afektif, konatif, dan spiritual,” ujarnya kepada hidayatullah.com, Jum’at (04/05/2018).
Baca: Gerakan Indonesia Beradab Minta Penegak Hukum segera Menangkap Ahok
Ia menjelaskan, masyarakat Indonesia dewasa ini cenderung berperilaku secara reaktif, tanpa didukung oleh akal sehat dan kearifan yang cukup sehingga sangat mudah untuk diombang-ambingkan oleh isu sesaat.
Selain itu, lanjutnya, sebagian masyarkat Indonesia juga masih cenderung latah untuk mengikuti “trending topic” yang belum tentu sesuai dan bahkan bertentangan dengan Pancasila, misalnya faham liberal yang sudah merasuk ke dalam kehidupan sehari-hari dan merusak moral generasi muda Indonesia.
“Kesepakatan ini juga didorong oleh keprihatinan bersama masyarakat Indonesia terkait menipisnya akhlak mulia sehingga menurunkan martabat kemanusiaan secara luas,” imbuhnya.
Baca: GIB Ingatkan Pemerintah Utamakan Pembangunan Manusia Beradab
Dakwah Media BCA - Green
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Bagus menyebut, secara khusus keprihatinan tersebut jyga telah dituangkan dalam Yogyakarta Declaration on Human Dignity (Deklarasi Yogyakarta untuk Kemuliaan Manusia) yang ditandatangani oleh cendekiawan dari 11 negara dan masyarakat Indonesia di Universitas Gadjah Mada, pada tahun 2016.
Sebelumnya, nota kesepemahaman itu sendiri ditanda-tangani oleh Ketua Majlis Tabligh Muhammadiyah Ustadz Fathurahman Kamal dan Ketua Presidium Gerakan Indonesia Beradab, Dr. Bagus Riyono pada Kamis (03/05/2018) di Hotel Dafam Roham, Jogjakarta.*