Hidayatullah.com– Kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel mendapat banyak sorotan dunia, termasuk dari dalam negeri Indonesia.
Kebijakan kontroversial Trump itu juga dikritik oleh anggota Komisi I DPR RI, Sukamta. Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menegaskan, kebijakan tersebut jelas akan memicu ketegangan yang luas di Timur Tengah.
“Yerusalem isu yang sangat sensitif di Timur Tengah, kami berharap AS bisa bijaksana dalam soal ini,” kata Sukamta kepada hidayatullah.com di Jakarta dalam keterangan tertulisnya, Rabu (06/12/2017).
Menurutnya, Yerusalem sebagai ibu kota Israel, akan mementahkan puluhan tahun pembicaraan damai yang sudah dilakukan.
Lebih lanjut, Sukamta mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi yang memanggil Dubes AS Joseph R Donovan Jr. untuk membicarakan isu tersebut.
“Sangat positif yang dilakukan oleh Bu Retno Marsudi, ini bukti komitmen RI untuk mendukung Kemerdekaan Palestina dan proses perdamaian yang terus berjalan,” menurutnya.
Ketua Bidang Pembinaan dan Pengembangan Luar Negeri (BPPLN) DPP PKS ini berharap, Pemerintah Indonesia bisa melakukan langkah strategis dengan menggalang dukungan yang lebih luas dari negara-negara OKI dan juga Eropa untuk menolak gagasan Trump tersebut.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Saya yakin ada banyak pihak yang tidak setuju dengan gagasan Presiden Trump tersebut. Dan ini bisa dijadikan momentum untuk pembicaraan peta jalan damai yang lebih konkret,” pungkasnya optimistis.* Andi