Hidayatullah.com– Walaupun Duta Besar Amerika Serikat (Dubes AS) di Indonesia sudah menyampaikan permintaan maaf dan Panglima TNI dipersilakan masuk AS, namun klarifikasi dari pemerintah AS atas insiden penolakan tetap perlu disampaikan.
Demikian pandangan Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Prof Hikmahanto Juwana.
Hikmahanto menyebut ada tiga alasan mengapa AS perlu klarifikasi insiden ditolaknya Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo ke negeri Paman Sam oleh pihak pemerintah AS.
Baca: Panglima TNI Ditolak AS, Salim Said: Ini Bisa Dianggap Penghinaan
Pertama, alasan penolakan perlu diketahui secara jelas tidak saja oleh pemerintah, namun juga oleh publik di Indonesia.
“Karena ini akan mempengaruhi hubungan Indonesia-AS,” ujarnya kepada hidayatullah.com Jakarta melalui pesan elektronik, Senin (23/10/2017).
Kedua, lanjutnya, bila AS tidak mengklarifikasi, maka akan ada spekulasi di kalangan masyarakat dan media di Indonesia atas alasan penolakan. Spekulasi dapat berkembang secara liar di media sosial dan tidak terbendung. Sehingga ini dapat memunculkan persepsi negatif publik Indonesia terhadap AS khususnya pemerintahan Donald Trump.
Baca: ‘Bukan Minta Klarifikasi, Indonesia Seharusnya Protes ke AS’
Dakwah Media BCA - Green
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Ketiga, katanya, mengingat Indonesia akan segera memasuki tahun politik Pilpres 2019, maka spekulasi penolakan bila tidak diklarifikasi akan berdampak besar terhadap siapapun yang akan muncul sebagai calon Presiden dan Wakilnya.
“Pemerintah AS bisa dianggap oleh publik di Indonesia hendak melakukan intervensi terhadap proses ini. Dampak terbesar adalah pada Presiden Jokowi bila hendak maju kembali,” ujarnya.
Karena itu, menurutnya, pemerintah AS perlu segera mengklarifikasi sebelum spekulasi di media sosial menjadi tak terbendung.* Andi