Hidayatullah.com– Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) periode 2005-2010, Tifatul Sembiring, mengingatkan publik akan pentingnya menjaga lisan. Sebab lisan yang tak dijaga bisa memicu kekacauan.
“Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, kekacauan terjadi lantaran satu mulut yang tak hati-hati,” ujarnya, Selasa (08/08/2017) lewat akun terverifikasinya di media sosial.
Lanjutan kicauannya itu, Menteri Komunikasi dan Informatika era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini menyindir orang yang sombong.
“Orang sombong sulit dinasihati, sebab merasa hebat dan tinggi hati,” ujarnya masih dalam satu kicauan itu.
Baca: Berjargon “Saya Pancasila” tapi Mengumbar Ujaran Kebencian, Sindir HNW
Kicauan itu diunggah Tifatul sehari setelah Ketua DPP Partai NasDem Zulfan Lindan menyatakan, memutuskan tidak meminta maaf atas pidato provokatif kader sekaligus petinggi partainya Surya Paloh itu, Viktor Bungtilu Laiskodat.
Dalam pidatonya di Kupang, NTT, 1 Agustus lalu, Viktor menuduh PKS dan sejumlah partai lain sebagai pendukung kaum intoleran.
Viktor menuduh Gerindra, Demokrat, PKS, dan PAN sebagai partai pendukung berdirinya “negara khilafah” dan karena itu tidak boleh didukung. Bahkan pendukung khilafah disamakannya dengan PKI pada 1965 yang layak dibunuh.
“Dan celakanya, partai-partai pendukungnya itu ada di NTT juga,” imbuhnya.
Baca: PKS Laporkan Kader NasDem Viktor ke Kepolisian dan MKD DPR
Dakwah Media BCA - Green
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Atas penggalan video pidato provokatif tersebut, Tifatul mengingatkan Viktor agar berhati-hati dalam berbicara.
“Hati-hati bos, Mulutmu Harimaumu…,” kicau Tifatul pada 4 Agustus lalu yang aktif ber-Twitter lewan akun @tifsembiring, seraya menautkan berita tentang pidato provokatif Viktor tersebut.*