Hidayatullah.com– Keluarga Alumni Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) menuntut Presiden Joko Widodo memecat Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dari jabatannya, atas kepemimpinanya yang dinilai tidak pro penegakan hukum, kepentingan rakyat, bangsa, dan negara.
Hal itu, terutama setelah terjadinya tindakan represif aparat kepolisian membubarkan paksa massa KAMMI yang berunjuk rasa di depan Istana Negara, Jakarta, Rabu (24/05/2017). Unjuk rasa ini menuntut dituntaskannya investigasi kasus yang dinilai mangkrak, seperti soal BLBI, e-KTP, dan kasus hukum lainnya.
Baca: Kader Mahasiswa Muhammadiyah Ditangkap Polisi, Fokal IMM Desak Pembebasan
Koordinator Presnas Keluarga Alumni KAMMI, Muhammad Najib menyampaikan, negara Indonesia yang dibangun oleh founding father (bapak pendiri) bangsa ini adalah negara demokrasi, bukan otoriter.
Dimana dalam negara demokrasi, jelasnya, kebebasan berpendapat dan menyampaikan sikap dilindungi oleh undang-undang.
“Dan baru saja, hak berpendapat tersebut dicerabut paksa oleh aparatur negara yang seharusnya menjadi pengayom bangsa,” ujarnya dalam keterangan yang diterima hidayatullah.com, Kamis (25/05/2017).
Baca: Tuntut Ahok Diberhentikan, Mahasiswa Ditangkapi Polisi, sebagian Mengaku Dipukul
Dakwah Media BCA - Green
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Diketahui, beberapa jam pasca tindakan kepolisian terhadap para aktivis itu, ledakan terjadi di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/05/2017) malam sekitar pukul 21.00 WIB yang menewaskan sejumlah aparat polisi.*