Hidayatullah.com– Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) memandang, ideologi politik Islam saat ini masih sangat relevan bila berkaca pada kiprah Mohammad Natsir.
Natsir, kata HNW, adalah Ketua Fraksi Partai Islam Masyumi yang dulu berjasa menyatukan wilayah Indonesia sehingga menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Hal itu ia sampaikan dalam diskusi “Menolak Lupa Peringati Mosi Integral Natsir 3 April 1950 Hadirkan NKRI” di ruang Fraksi DPR PKS, Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (03/04/2017).
Baca: Mosi Integral Natsir Dinilai Bukti Tokoh Islam Cinta Keutuhan NKRI
HNW juga menegaskan, ideologi politik Islam tidak bertentangan dengan politik Indonesia. Jika UUD 1945 dibaca dengan tekun, sesungguhnya UUD tidak anti Islam. Pasal 29 UUD menyatakan, negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
“Kalau kita mau jujur dengan bahasa, Maha Esa itu tauhid,” ungkap Wakil Ketua Majelis Syuro PKS ini. Jadi menurutnya, tidak perlu didikotomikan politik Islam dengan politik Indonesia.
Baca: Syamsuddin Arif: Politik Islam berbeda dengan ‘Islam Politik’
Dakwah Media BCA - Green
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Terakhir ia mengingatkan untuk menghindari jebakan pihak-pihak tertentu yang tidak menginginkan Natsir dengan ke-Islamannya, serta sepak terjangnya menyelamatkan negara dan memberikan solusi dalam masalah politik.
“Ini harus diwaspadai betul,” ujarnya mewanti-wanti.
“Karena memang barangkali masih ada yang fobia terhadap peran politik umat Islam, sehingga dimunculkan fitnah anti NKRI lah, Islam politik, enggak boleh lah,” tutupnya.* Andi