Hidayatullah.com– Kamis (27/10/2016) ini ranah media sosial diramaikan dengan tanda pagar (tagar/hastag) #IndonesiaKitaBermaksiat.
Pantauan hidayatullah.com sekitar pukul 08.00 waktu di Jakarta, #IndonesiaKitaBermaksiat menjadi salah satu isu paling tren dibahas (trending topic) di Twitter.
Sejumlah netizen yang meramaikan tagar tersebut pun mengajak segenap kalangan masyarakat untuk bertaubat.
“Mari kita bertobat #IndonesiaKitaBermaksiat,” kicau akun denis pratama @densuspratama.
Akun DAKWAH HARIAN @dakwah_harian berkicau, “Kalau bermaksiat tiap hari terusss tobatnya kapan? Ayoo tobat sebelum terlambat #IndonesiaKitaBermaksiat.”
Banyak pula netizen yang menghubungkan tagar itu dengan isu terkini di DKI Jakarta khususnya, terkait kasus penistaan agama.
Akun intifadha @gilarbandoenx misalnya, menulis, “Saat penista Islam dan pembenci Islam merajalela, di situlah #IndonesiaKitaBermaksiat.” [Baca juga: MUI: Ahok Telah Menghina Al-Qur’an dan Ulama]
Bangundjakartaku @djakartamb:
“Saat penista agama tidak dihukum disitulah #IndonesiaKitaBermaksiat.”
Netizen dengan akun Taufiqurokhman @Taufiqurokhman_ mengingatkan:
“Indonesia tonggak demokrasi dan Muslim salah satu akar kuatnya di Indonesia. Makanya jangan #IndonesiaKitaBermaksiat.”
Akun @Dinohandoko_ menulis:
“Pertanyaan terpenting, maukah kita bertaubat secara sempurna dan meninggalkan kemaksiatan-kemaksiatan yang ada? #IndonesiaKitaBermaksiat.”
Kuliah Twitter
Sementara, akun #IndonesiaMilikAllah @INAMilikAllah berkicau panjang lewat kuliah di Twitter (kultwit):
“Maksiat/mak·si·at/ n perbuatan yang melanggar perintah Allah; perbuatan dosa (tercela, buruk, dan sebagainya) #IndonesiaKitaBermaksiat.
Al-Iman yazid wa yanqus (Iman bertambah dan berkurang). Demikian sabda Baginda Nabi Muhammad saw., #IndonesiaKitaBermaksiat.
Bentuk iman yang berkurang itulah yang biasa disebut dalam ranah maksiat. Di mana menjauhkan diri ketaqwaan #IndonesiaKitaBermaksiat.
Sadarkah kita, banyak aktivitas di negeri ini yang memang bermaksiat dan hampir-hampir kita menganggap kewajaran. #IndonesiaKitaBermaksiat.
Salah satu titik tekan kemaksiatan itu, di mana kita memisahkan agama dengan kehidupan, alias sekuler yg diemban. #IndonesiaKitaBermaksiat.
Dalam aturan ekonomi, ada riba yg dianggap wajar, Bursa Efek, termasuk nih saat menarik keuntungan bisnis haram. #IndonesiaKitaBermaksiat.
Dalam perkara kehidupan sosial, di mana ruang-ruang kemaksiatan dibuka, semisal lokalisasi, pacaran, lgbt dll #IndonesiaKitaBermaksiat.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Dalam bidang politik, seperti kekuasaan yang tak menjadikan islam sebagai rujukan, adalah kefatalan maksiat politik #IndonesiaKitaBermaksiat.
Pendidikan kita yang tidak menitik beratkan kepada pemahaman islam, menjadi kemaksiatan dalam pendidikan #IndonesiaKitaBermaksiat.
Dalam bidang hukum, membiarkan penghina nabi, al-quran dan islam bebas tanpa hukum, adalah kemaksiatan #IndonesiaKitaBermaksiat.
Maka bisa jadi ketika hukum membiarkan tidak #TangkapAhok, maka disanalah kemaksiatan hadir, #IndonesiaKitaBermaksiat.”
Pantauan media ini, hingga sekitar pukul 08.30 WIB, tagar tersebut masih menduduki jajaran trending topic Indonesia. [Baca juga: “Aksi Bela Islam” Desak Ahok Diproses Hukum Jadi Trending Topic]*