Hidayatullah.com– Prof KH Didin Hafidhuddin menyatakan, kontribusi amaliah yang konkret dari para doktor sangat dinanti oleh umat Islam.
Sebab, umat Islam di masa sekarang seolah-olah sedang kehilangan figur panutan dan panduan praktis dalam menjalani aktivitas kesehariannya.
“Akibatnya, mereka (umat. Red) menjadikan banyak hal secara serampangan sebagai ‘imam’ dalam hidup bermasyarakatnya,” kata Didin, Ketua Senat Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor.
Hal itu disampaikan pada rangkaian acara mabit dan pembentukan struktur kepengurusan Ikatan Doktor (IKD) UIKA periode 2016-2020 di Sukabumi, Jawa Barat, baru-baru ini, sebagaimana rilis kepada hidayatullah.com, Senin (03/10/2016). [Baca: Perkuat Silaturahim, Ikatan Doktor UIKA Gelar Mabit]
Secara lebih khusus, Didin menekankan, perlu adanya perhatian lebih dari para doktor Muslim, untuk senantiasa mengedukasi masyarakat tentang signifikansi dari kemajuan perekonomian umat.
Sebab, dengan berpijak pada QS An-Nisā ayat 29, Didin menggarisbawahi adanya isyarat implisit dari Allah. Bahwa, ajaran agama akan bisa dengan baik-tepat diimplementasikan, jika disokong penuh oleh perekonomian yang tangguh.
Karenanya, ia berpesan, domain ini harus menjadi salah satu fokus utama yang digarap dan diinjeksikan terus oleh para doktor Muslim kepada masyarakat luas.
Tantangan PT Islam
Sementara, Rektor UIKA Dr E Bahruddin menyambut baik hadirnya IKD-UIKA. Ia mengharapkan partisipasi dari pengurus dan anggotanya untuk menjadikan UIKA lebih baik dan maju di masa depan.
Kata dia, tantangan perguruan tinggi (PT), khususnya berbasis Islam, ke depan akan semakin kompleks.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Dalam rangka itulah, Bahruddin mendambakan adanya sinergi yang harmonis antara pengelola UIKA dan para alumninya.
Sinergi yang harmonis ini, tambahnya, tak hanya tampak dari hubungan personal semata.
Namun, jauh lebih didambakan adalah adanya kiprah yang konkret dari para alumni di tengah masyarakat pada umumnya. Pada gilirannya, hal itu, katanya, akan berimplikasi nyata pada peningkatan apresiasi masyarakat terhadap PT Islam.
“Sebab sejatinya, para alumni secara tidak langsung adalah agen ‘penyambung lidah’ dari mutu dan kualitas suatu lembaga,” tukasnya.*