Hidayatullah.com– Ikatan Da’i Indonesia (IKADI) meluncurkan program Majelis Qur’an IKADI yang dirangkai dengan kegiatan Tabligh Akbar Ramadhan 1437 H di Masjid Istiqlal, Jakarta, belum lama ini.
Bentuk program itu nantinya adalah tausyiah dan dzikir yang diadakan setiap sebulan sekali di seluruh tingkatan pengurus IKADI se-Indonesia.
“Kenapa dinamakan Majelis Qur’an? Karena taushiyahnya mengambil materi-materi tematik yang berada di al-Qur’an, seperti kajian tafsir,” jelas Ketua Umum IKADI, Prof. Achmad Satori Ismail, dalam rilis yang diterima hidayatullah.com, Ahad (05/06/2016).
Pada acara peluncurannya, Sabtu (04/06/2016), hadir Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia KH Ma’ruf Amin. Hadir pula Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid; Ketua Dewan Syuro IKADI, Ahzami Samiun Jazuli; dan dai Subki Al-Bughuri.
Dalam sambutannya, KH Ma’ruf Amin menyampaikan tentang bahaya laten yang sedang melanda bangsa Indonesia saat ini. Seperti aliran sesat dan penyimpangan-penyimpangan moral.
Sementara itu, Hidayat Nur Wahid menyatakan, pemahaman al-Qur’an secara intens akan mampu menjadi solusi kedaruratan moral yang terjadi saat ini.
“Membaca dan memahami al-Qur’an juga untuk meningkatkan mutu dan sumber daya seorang Muslim serta kualitas sebagai warga negara. Sebab, dengan al-Qur’an, maka akan tercipta suasana umat dan menghadirkan negeri yang baldatun thoyyibatun warobbun ghofur,” ungkapnya.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Sedangkan Subki Al-Bughuri dalam ceramahnya berpesan agar menjadikan momentum Ramadhan untuk meningkatkan kualitas kebersamaan dan ketahanan keluarga.
“Kebersamaan dalam keluarga haruslah dijaga, dan Ramadhan merupakan momen yang tepat untuk meningkatkan kualitasnya,” ujarnya.
Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh sekitar 2.500 jamaah. Ditutup dengan doa dan muhasabah oleh Dr. Muslim Abdul Karim.*