Hidayatullah.com- Persoalan terkait biro perjalanan (travel) haji dan umrah, PT Kafilah Rindu Ka’bah (KRK) tak kunjung selesai. Pasalnya, hingga saat ini travel itu masih belum memberangkatkan banyak calon jamaahnya yang beberapa kali telah dijanjikan untuk berangkat, tapi selalu saja ditunda.
Kepala Sub Bidang Direktorat Pembinaan Umrah (Kasubdit) Kementerian Agama, Muhammad Arfi Hatim mengatakan bahwa KRK termasuk travel yang tidak memiliki izin resmi dari Kementerian Agama RI. Karena itu, menurutnya, persoalan KRK termasuk domain kepolisian.
“Sebenarnya kita bisa saja lapor ke polisi, nanti travel akan diproses. Tapi, itu bukan domain Kemenag karena KRK termasuk travel yang tidak punya izin resmi,” ujar Arfi kepada hidayatullah.com, di Kantor Kemenag, Jakarta, belum lama ini.
Selain itu, dikatakan Arfi, kalau pihaknya melapor ke polisi, dikhawatirkan calon jamaah gagal berangkat umrah sementara sudah keluar uang. Tapi kendati demikian, katanya, calon jamaah umrah tetap bisa menuntut pihak KRK berupa refund (pengembalian uang. Red) melalui pihak kepolisian.
“Tapi, dia (pemilik travel) dua minggu lalu sudah menemui saya di kantor (Kemenag) ini. Dia bilang Februari akan memberangkatkan seluruh calon jamaah yang belum berangkat. Setelah itu, saya tegaskan ke dia bahwa KRK tidak boleh lagi memberangkat jamaah umrah,” pungkas Arfi.
Rijaniah Putri, putri dari salah seorang calon jamaah umrah KRK kantor cabang Surabaya, mengutarakan keluhannya terkait ketidakjelasan status keberangkatan umrah kedua orangtuanya.
“Kedua orangtua saya kebetulan mendaftar di Kafilah Rindu Ka’bah. Awalnya, orangtua saya membayar uang awal sebesar Rp 500 ribu. Kemudian, melakukan pelunasan setelah diberi waktu tenggang 1 minggu. Singkatnya, setelah orangtua saya berada di Jakarta selama 10 hari, ternyata belum ada kejelasan mengenai pemberangkatannya,” jelas Putri saat dihubungi hidayatullah.com, Senin (01/02/2016).
Kemudian, lanjut Putri, KRK menjanjikan kembali keberangkatan orangtua Putri pada tanggal 29 Januari 2016. Ada beberapa alasan KRK seperti dikatakan Putri, soal pemilihan waktu itu. Pertama, pihak maskapai melakukan penjadwalan ulang secara sepihak.
Kedua, donatur yang berada di Makkah, sebutnya, sedang ada masalah.
Alasan lainnya, terdapat masalah mengenai kepengurusan visa. Kemudian, tim KRK yang ada di Makkah disebutnya sedang melakukan persiapan.
Alasan kelima, masih menurut pengakuan KRK yang disebut Putri, kuota umrah di Makkah sedang penuh.
“Tapi, ternyata sampai sekarang orangtua saya belum juga jadi berangkat. Bahkan, kemarin digelar rapat (dengan pihak KRK Surabaya) di salah satu mall Surabaya. Tapi, itupun masih belum tentu kapan pemberangkatan akan dilakukan kembali,” ungkap Putri cemas.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Katanya sih bulan Februari. Tapi, masih belum pasti tanggalnya,” tukasnya menambahkan.
Sementara itu, hidayatullah.com sudah berusaha menghubungi pihak KRK, namun, hingga berita ini diturunkan belum juga mendapat jawaban sama sekali dari pihak KRK.
Desember 2015 lalu, 20-an calon jamaah umrah asal Balikpapan, Kalimantan Timur yang ikut travel KRK tidak jadi berangkat umrah. Padahal mereka sudah berangkat ke Jakarta dan sempat sekitar sepekan tinggal di Depok, Jawa Barat tanpa kepastian keberangkatan. Akhirnya mereka kembali ke Balikpapan, dan hingga saat ini masih belum juga berangkat umrah.*