Hidayatullah.com– Direktur Rumah Kajian dan Advokasi Kerakyatan (RAYA) Indonesia, Hery Chariansyah, SH, MH menyampaikan bahwa saat ini belum ada regulasi dari pemerintah yang cukup kuat dalam melindungi rakyatnya dari bahaya zat adiktif rokok.
“Di sinilah bermula perjuangan RAYA Indonesia, di mana kita berharap pemerintah hadir dan berpihak untuk melindungi rakyatnya dari bahaya zat adiktif rokok,” kata Hery kepada hidayatullah.com usai konferensi pers di Jakarta, Selasa (05/01/2016) kemarin.
Menurut Hery, selama ini pemerintah lebih berpihak kepada kepentingan industri rokok saja. Di mana, akibatnya tanpa diminta, jumlah masyarakat yang merokok semakin meningkat dari setiap tahunnya.
“Kita lihat di mana-mana orang bisa merokok. Rokok gampang diakses, gampang dicari, gampang dibeli, bahkan anak bayi saja sudah merokok. Kita punya anak umur 2,5 tahun sudah merokok, umur 3 tahun sudah merokok. Ini kan luar biasa dampak negatifnya,” sesal Hery.
Karena itu, dikatakan Hery, RAYA Indonesia berupaya bagaimana caranya bisa mendesak pemerintah melindungi rakyatnya dari bahaya adiktif rokok. Langkah-langkah yang bisa dilakukan yaitu meminta pemerintah melarang iklan rokok secara menyeluruh, menciptakan kawasan tanpa rokok 100%, menaikkan cukai rokok atau menaikkan harga rokok, serta peringatan-peringatan bergambar yang jauh lebih efektif dari yang sudah ada.
“Harapan besar kita adalah Indonesia bebas rokok,” ujar Hery.
Menurut Hery, upaya Indonesia bebas rokok sama seperti pertanyaan pada zaman dahulu “Apakah kita merdeka atau tidak merdeka?’. Meski seberat apapun upaya untuk merdeka saat itu, lanjutnya, tetap dilakukan upaya hingga akhirnya Indonesia pun meraih kemerdekaan. Nah, kemerdekaan ini sama halnya dengan konteks Indonesia bebas rokok.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Sebab, kita paham betul saat ini yang kita lawan itu ‘raksasa rokok’ yang banyak sekali. Cuma karena perjuangan melawan rokok ini sesuatu yang baik bagi bangsa Indonesia maka kita akan jalan terus. Kapan Indonesia bisa bebas rokok. Itu Wa Allahu’alam tetapi perjuangan akan terus tetap kita lakukan,” pungkasnya.*