Hidayatullah.com— Bertempat di Kampus Prokid (Program Kaderisasi Imam dan Da’i) di Jalan Boulevard, Islamic Center Muadz Bin Jabal mengadakan “Daurah Metodologi Pengajaran Bahasa Arab Kontemporer” dengan menghadirkan narasumber Dr. Muhammad Sa’ad Asy Shaway, Direktur Bidang Terjemah dan Bahasa Arab Institut King Abdullah, Kerajaan Arab Saudi.
Acara yang berlangsung sejak Senin, 28 Desember 2015 disajikan dengan menggunakan bahasa Arab, tanpa penerjemahan ke dalam Bahasa Indonesia.
Daurah ini diinisiasi oleh Islamic Center Muadz Bin Jabal dengan ketua panitia Tri Wahyu Shodiq,S.Pd.I dengan bertujuan untuk memberikan penyegaran bagi dosen dan guru bahasa arab yang ada di univeristas, Pondok Pesantren, sekolah-sekolah dalam mengajarkan bahasa Arab.
Harapannya adalah menjadikan bahasa Arab lebih dikenal dan diminati oleh kaum muslimin untuk dipelajari sebab bahasa arab adalah bahasa Al Qur’an.
Dengan memahami Bahasa Arab maka kaum muslimin akan semakin memahami ajaran agamanya sebab Al Qur’an merupakan kitab rujukan dalam mencari solusi dari setiap masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam pemaparan materinya, Dr. Muhammad Sa’ad Asy Shaway menasehatkan agar dalam pengajaran bahasa Arab sebaiknya dimulai dari sesuatu yang ada di sekitar kita, yang bisa dijangkau oleh peserta didik tanpa harus menghayal atau menerawang sehingga pada tahapan ini peserta didik dapat memahami materi pelajaran yang diajarkan. Menurutnya, metode pengajaran bahasa Arab memiliki tahapan (marhalah) yang harus dilewati untuk mendapatkan penguasaan bahasa Arab yang utuh. Penguasaan setiap tahapan oleh peserta didik sangat ditentukan oleh tenaga pengajarnya.
“Selama ini kita berada dalam zaman kegelapan, ” demikian ungkap salah seorang peserta setelah mendapatkan pencerahan terkait metode pengajaran dari Muhammad Sa’ad Asy Shaway.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Muhammad Sa’ad Asy Shaway mengatakan bahwa setiap buku pegangan memiliki metode pengajaran sehingga seorang guru harus menguasai metode pengajarannya agar hasil yang diinginkan dari penyusun buku tersebut bisa dicapai oleh peserta didik. Selain itu, ia menekankan pada para peserta agar pelafalan dan pengucapan huruf, kata dan kalimat sesuai dengan kaidah yang ada.
Daurah ini dihadiri oleh dosen dan guru Bahasa Arab dari berbagai lembaga perguruan tinggi, pondok pesantren dan direncanakan berlangsung selama empat hari ini. Akan berakhir pada hari Kamis mendatang.*