Hidayatullah.com– Jika berbicara mengenai pengungsi Rohingya yang ada di tempat-tempat pengungsian di Aceh, itu sebuah masalah yang sangat kompleks sekali.
Artinya kehadiran pengungsi Rohingya di Indonesia mengandung berbagai dimensi, bukan saja karena sulitnya perekonomian mereka di negaranya, tetapi ada juga soal dimensi perdagangan manusia atau ireguler migration (migrasi ireguler, red).
Demikian disampaikan Sekretaris Direktur Jenderal (Sekdirjen) Kawasan ASEAN Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Iwan Suyudie Amri saat menjadi pembicara pada diskusi publik bertema “Nasib Pengungsi Rohingya di Aceh dan Solusinya” di Restoran Bumbu Desa, Jalan Cikini Raya No.72 Jakarta, Rabu (24/06/2015).
“Indonesia sebagai sebuah negara, itu sangat memiliki kepentingan untuk memberikan perhatian dan bantuan kepada pengungsi Rohingya dengan alasan kemanusian,” tegas Iwan.
“Sebetulnya masalah pengungsi itu bukan hal yang baru sebagaimana dulu Indonesia pernah menerima pengungsi dari Vietnam,” imbuh Iwan.
Iwan menyatakan pemerintah telah bergerak cepat, dalam hal ini Menteri Luar Negeri (Menlu) yang segera melakukan koordinasi dengan negara ASEAN lainnya yang juga terkena dampak dari pengungsi Raohingya.
“Indonesia beserta negara yang terkena dampak akhirnya mencari solusi dengan melakukan pertemuan di Malasyia dan Thailand. Di dua negara tersebut pengungsi Rohingya juga banyak karena mereka ingin mencari perekonomian yang lebih baik di negara itu,” terang Iwan.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Selain itu, Iwan mengatakan pemerintah Indonesia terus mengupayakan bagaimana supaya mendapat dukungan Internasional seluas-luasnya dari negara di ASEAN dan melakukan pendekatan pada negara-negara sahabat untuk meminta bantuan.
“Kita juga terus melakukan komunikasi dengan Myanmar, dan kombinasi dengan kedutaan Myanmar di Indonesia yang akan berkelanjutan dengan Kemenlu,” pungkas Iwan.*