Hidayatullah.com– Kondisi Muslimin Rohingya secara umum merupakan masalah besar. Umat Islam dituntut terus bekerja menyelesaikannya. Tak cukup dengan memberikan bantuan makanan, logistik, dan sebagainya.
Kesadaran ini telah dirasakan oleh banyak pihak di Indonesia dan dunia pada umumnya. Organisasi kemanusiaan asal Turki, IHH (Insani Hak ve Huriyetlere Insani Yardim Vakvi), termasuk yang konsen menyikapi itu.
“Masalah (Rohingya) itu masih besar. Karena itu kita harus kerja banyak, insya Allah,” ujar Wakil Ketua IHH Istanbul, Resat Baser dalam perbincangan dengan hidayatullah.com, di Langsa, Nanggore Aceh Darussalam, baru-baru ini, Rabu (27/05/2015).
Bagi IHH, kata Ketua Departemen Anak Yatim ini, menyelesaikan problem Rohingya harus fokus. Baik dalam pemberian bantuan, maupun pemecahan solusinya. Bahkan pencarian solusi itu harus dibicarakan juga dengan pemerintah Myanmar. [IHH Salurkan Rp 432 juta untuk Rohingya, Resat Kumandangkan Iqomat]
“Kita selalu komunikasi sama organisasi internasional, kita kasih tahu masalah itu, solusinya apa, rencana kita apa, tugas kita apa, tanggung jawab kita apa. Selalu kita kasih tahu. Kita lapor selalu kepada organisasi yang fokus dengan Rohingya,” ujarnya.
Khusus para pengungsi di Aceh, Badan PBB Urusan Pengungsi (UNHCR) berpandangan, Indonesia bisa bersinergi dengan dunia internasional menyikapi masalah ini. [Baca: Staf UNHCR: Pengungsi Rohingya Dilindungi secara Internasional]
“Tentunya, pemerintah Indonesia bisa didukung oleh negara-negara atau organisasi, khususnya yang berkaitan dengan orang-orang asing yang statusnya pencari suaka atau pengungsi,” ujar Staf Perlindungan UNHCR Hendrik C Therik kepada media ini beberapa waktu lalu.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Secara khusus, anggota DPR RI asal Aceh Bachtiar Aly berpesan agar pemerintah Indonesia selalu berkoordinasi dengan wakil rakyat dalam menuntaskan masalah ini. “Tetap kendali itu ada pada pemerintah dengan koordinasi dengan DPR,” ujarnya di pengungsian Kuala Langsa, Ahad (24/05/2015). [Baca juga: UNHCR Diingatkan, Masalah Rohingya Belum Tuntas dengan Penampungan]*