Hidayatullah.com—Partai Persatuan Pembangunan (PPP), yang selalu mendeklarasikan diri sebagai “rumah besar umat Islam” namkanya tidak lagi bisa menjadi andalan aspirasi umat Islam.
Mantan Wakil Ketua Departemen Penguatan Ideologi DPP PPP Pusat periode 2011-2015, Alfian Tanjung mengatakan, fenomena ‘menyeberangnya’ suara PPP dari Koalisi Merah Putih (KIH) ke Koalisi Indonesia Hebat (KIH), menunjukkan semakin oportunisnya partai ini.
Menurutnya, yang muncul menjadi tokoh-tokoh tinggi dalam tubuh PPP saat ini justru para pendatang baru serta para ‘pengamen’. Akibatnya, lanjut Alfian, muncul loncatan-loncatan baru yang tidak bisa memberikan kebahagian dan ketakutan sesuai dengan prinsip politik Islam. [baca: PPP Tak Lagi Tunjukkan Konsistensi Sebagai Aspirasinya Partai Umat Islam]
Untuk itu, Alfian menyarankan agar umat Islam harus berani menegur secara langsung internal PPP “mau dibawa ke arah mana PPP itu?”
“Tapi perlu diingat bahwa PPP secara kelembagaan dan DPP secara forum tidak pernah membahas apa yang mereka lakukan karena mentalitas semau gue yang dilakukan oleh para penentu kebijakan,” ujar Alfian kepada hidayatullah.com, Kamis (09/10/2014).
Alfian mencontohkan seperti shalat berjamaah di mana imamnya tidak ada sehingga jamaahnya berantakan. Saat ini PPP sedang menunggu pemimpin yang betul-betul berkompeten serta sesuai dengan ikatan latar belakang didirikannya PPP tanggal 15 Januari 1973 silam.
“Istilahnya PPP sat ini hanya bisa “domblong” (bengong.red), bergerak ke kiri dan kanan tidak dapat serta bergerak ke depan dan belakang juga tidak dapat,” pungkas Alfian.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Sebagaimana diketahui, dalam pemilihan paket Ketua MPR RI Selasa (7/10/2014), PPP telah menyatakan berpindah haluan dari Koalisi Merah Putih (KIH) dan menyebrang ke Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Hal tersebut dilakukan PPP lantaran jatah kursi pimpinan MPR yang dijanjikan KMP tidak jadi diberikan.
Sayangnya, meski PPP berubah haluan, nyatanya hal tersebut tak membuat Koalisi Indonesia Hebat pimpinan PDID menang dalam pertarungan kursi pimpinan MPR.*