Hidayatullah.com–Pengabdian terhadap bangsa dan Negara bisa dengan beragam cara, sekalipun menjadi oposisi. Demikian disampaikan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Profesor Dr Jimly Assiddiqie.
“Sama-sama mengabdi pada bangsa dan Negara melalui cara masing-masing, termasuk oposisi,” ucap Jimly saat peluncuran buku “Menakar Presidensialisme Multipartai di Indonesia” karya desertasi Djayadi Hanan, Ph.D, Jumat (25/04/2014) malam di Universitas Paramadina, Jalan Gatot Subroto Kav. 97, Mampang-Jaksel.
Dalam membangun sebuah bangsa dan Negara, calon pemimpin harus mempunyai sifat mulia. Dan sebagai anak bangsa, selayaknya kita harus berbagi tugas demi mewujudkan Indonesia lebih baik. Selain itu, perlu dihindari keinginan berkuasa dan selalu berada di pemerintahan.
“Harus ada maksud mulia untuk membangun Negara. Hentikan tradisi berkuasa,” ucapnya.
Untuk mengurangi tren dan pragmatisme di dalam politik, Partai Politik (Parpol) dan segenap elitenya disarankan menyadari posisi. Ini pun termasuk cara mengabdi kepada bangsa dan Negara.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Sadar memilih posisi. Jadi ini akan mengurangi tren dan pragmatisme dalam politik,” tambahnya.*