Hidayatullah.com–Cendekiawan dan penulis buku-buku terkenal asal Mesir Dr Raghib As-Sirjani mewanti-wanti umat Islam agar tak sembarangan membaca buku sejarah. Sebab, telah terjadi distorsi sejarah umat Islam melalui buku-buku.
Imbauan ini disampaikan Raghib dalam acara talk show “Sumbangan Peradaban Islam pada Dunia” gelaran penerbit Pustaka Al-Kautsar di panggung utama 13th Islamic Book Fair (IBF) 2014/1435 H, Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (1/3/2014).
Di antara pengrusakan sejarah Islam tersebut, menurutnya, misalnya banyak cerita dusta tentang Aisyah radhiallahu’anha.
Diperlukan cara yang tepat menghadapi pengrusakan tersebut. As-Sirjani melontarkan tiga cara, pertama, menanamkan pentingnya penulisan sejarah.
“Kedua, kita jangan membaca sembarangan kitab sejarah, tapi lihat dulu siapa penulisnya. Kalau penulis lama oke lah kita bisa mengetahui. Adapun kalau penulis baru, kita tanyakan apakah orang tersebut punya kapasitas,” pesan As-Sirjani di depan pengunjung IBF, melalui penerjemahnya Abduh Zulfidar Akaha, Lc.
Ketiga, dibutuhkan orang-orang yang khusu dalam sejarah Islam. Inilah, menurut As-Sirjani, yang merupakan semacam kesalahan ulama zaman dulu dimana mereka kurang mengasah para pemuda-pemudi untuk menulis sejarah.
As-Sirjani pun mempersilahkan para hadirin menunjungi website islamicstory.com. Di situs tersebut ditulis sejarah-sejarah berdasarkan sumber yang sudah diteliti.
Dalam dialog salah seorang hadirin bertanya, apa penyebab kemunduran umat Islam pada masa lampau. As-Sirjani menjawab, penyebabnya karena semangat berislam kaum Muslimin pada masa itu menurun.
As-Sirjani mengatakan, ketika Barat menjajah negara-negara Islam, yang dicuri tidak hanya kekayaan alam dan sejenisnya. Tetapi, mereka juga mengubah cara berpikir umat Islam saat itu. Sehingga, ketika umat Islam hendak maju, justru meniru tata-cara Barat.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
As-Sirjani juga mencaritakan cerita-cerita tentang penjajahan Barat terhadap umat Islam, di mana mereka membumihanguskan perpustakaan Islam. Oleh karena itu, imbuhnya, umat Islam saat ini harus bangkit.
“Kita harus kembali pada al-Qur’an dan Sunnah, kembali semangat menuntut ilmu. Kita tidak akan baik kecuali dengan cara orang generasi pertama menjadi baik,” pesan As-Sirjani.*