Hidayatullah.com–Keputusan Polri membolehkan Polwan memakai hijab saat bertugas mendapat dukungan dari banyak pihak.
Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Intelektual Ulama Muda Indonesia (MIUMI), Fahmi Salim menilai langkah Polri ini positif dan patut didukung.
“Positif dan kita dukung agar Polwan muslimah bisa bekerja tanpa menanggalkan identitas keislamannya,” kata Fahmi kepada hidayatullah.com, Rabu (20/11/2013) pagi.
Fahmi mengatakan hijab bukanlah penghalang bagi Polwan dalam menjalankan tugas, baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan.
“Ya sudah jelas itu, jilbab adalah simbol pembebasan wanita dari hawa nafsu dan bukan pemasung kreatifitas juga bukan pembatas gerak dan kinerja muslimah,” tambahnya.
Seperti dikabarkan sebelumnya, Polri terhitung hari ini, Rabu (20/11/2013) memperbolehkan Polwan Muslimah untuk berhijab.
Sebelumnya, Kapolri Komisaris Jenderal Polisi Sutarman mempersilakan polisi wanita (Polwan) yang bertugas menggunakan hijab, meskipun pihaknya belum mengatur secara resmi dalam tata cara berpakaian anggota Polri.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“(Itu) Hak asasi seseorang. Saya sudah sampaikan pada anggota, kalau misalnya ada anggota yang mau pakai silakan,” kata Sutarman saat ditemui seusai acara silaturahmi antara Kapolri dengan Insan Pers di Ruang Rapat Utama, Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (19/11/2013).*