Hidayatullah.com–Perayaan Idul Ghodir oleh Syiah di Indonesia pada Sabtu besok patut diwaspadai. Pemerintah dalam hal ini Kepolisian Republik Indonesia (Polri) diminta mencabut izin penyelenggaraan acara yang akan digelar di Jakarta itu.
Imbauan ini diserukan Majelis Mujahidin (MM) dalam rilis persnya yang diterima Hidayatullah.com di Jakarta baru-baru ini. Dalam surat resmi yang ditandatangani Ketua Lajnah Tanfidziyah MM, Irfan S. Awwas di Yogyakarta, Rabu (23/10/2013) itu, MM menyampaikan lima sikap terkait Idul Ghadir.
Pertama, perayaan Idul Ghodir oleh Syiah dianggap sebagai hari paling agung untuk mendewakan sahabat Ali radhiyallahu ‘anhu (ra). Perayaan ini melebihi Idul Fitri dan Idul Adha, tidak dikenal dalam Islam.
“Kedua, kegiatan ritual-ritual Syiah yang semarak di Indonesia adalah bentuk ekspansi ideologi Transnasional Syiah, yang disusupkan dengan bantuan Kedutaan Besar Iran di Indonesia, dengan melakukan distorsi terhadap ajaran-ajaran Islam,” jelas Irfan.
MM juga menyebut, segala aktifitas Syiah di Indonesia membawa misi ekspor revolusi Syiah Iran ke negara-negara Muslim. Hal ini diawali dengan penyusupan ajaran Syiah, sehingga tatanan Islam jadi rusak, yang akhirnya mereka bisa menggalang loyalitas Syiah.
Keempat, pemerintah Indonesia diimbau selalu mewaspadai ideologi Transnasional Syiah, demi menjaga stabilitas serta keutuhan bangsa dan negara Indonesia dari intervensi asing.
“Pemerintah cq. Kepolisian (Polri. Red) dan pihak terkait supaya mencabut izin acara perayaan Idul Ghodir bertema “Imam Ali as. Putra Ka’bah Pemersatu Umat” tersebut, karena mencederai dan melecehkan Islam dan umatnya serta kewibawaan negara RI,” bunyi seruan terakhir MM.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Kelima sikap dalam surat yang juga ditandatangani Sekretaris Lajnah M. Shabbarin Syakur itu, MM bermaksud mengantisipasi konflik komunal antar ormas-keagamaan.
Seperti diketahui, Idul Ghadir akan diselenggarakan di gedung SMESCO (SME) Convention Hall, Jalan Gatot Subroto Kav. 94, Jakarta Selatan, Sabtu (26/10/2013).*