Hidayatullah.com– Kasus cerita berbau pornografi di buku pelajaran kembali terjadi, kali ini beredar di wilayah Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat. Meski pemkot mengaku sudah menarik buku tersebut dari peredaran, kasus ini sangat disayangkan. Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Surahman Hidayat berharap ini kejadian yang terakhir.
“Temuan (kasus) yang mengecewakan itu,” ujar Surahman dalam pesan singkatnya kepada hidayatullah.com di Jakarta, Kamis (11/7/2013).
Surahman menghimbau, pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI tidak tinggal diam.
“Kemendikbud RI harus segera memperbaiki proses alur penerbitan buku pelajaran dengan ketat, dan dilakukan proses pengawasan yang ekstra, karena hal ini sangat membahayakan bagi para siswa,” ujarnya dalam pesan elektronik yang diterima hidayatullah.com sebelumnya.
Surahman meminta pihak Kemendikbud beserta Badan Standar Nasional Pendidikan dan Pusat Kurikulum Perbukuan segera melakukan koordinasi dan evaluasi secara cermat.
“Saya sangat berharap agar segera diketahui di mana letak kesalahan proses sehingga kasus seperti ini selalu terjadi berulang-ulang. Dan harus ada sanksi yang tegas atas keteledoran semacam itu,” jelas politikus PKS ini.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Seperti diketahui, sebuah buku pelajaran berjudul “Aku Senang Belajar Bahasa Indonesia” untuk SD/MI kelas 6 memuat cerita berbau porno. Buku terbitan CV Graphia Buana ini beredar di SDN Polisi dan SDN Gunung Gede, Bogor. Cerita berbau porno itu terdapat pada halaman 55-60 dalam cerita “Anak Gembala dan Induk Serigala”.*