Hidayatullah.com–Dalam penyusunan kurikulum 2013 seharusnya Kementerian Agama (Kemenag) tidak hanya terlibat dalam penyusunan kurikulum untuk mata pelajaran Pelajaran Agama Islam (PAI) saja. Tetapi seharusnya juga terlibat dalam keseluruhan proses penyusunan kurikulum. Jika Kementerian Agama hanya terlibat dalam penyusunan mata pelajaran PAI, kurikulum ini masih sektoral. Karena, siswa-siswa madrasah juga akan ikut menerapkan kurikulum 2013 ini, bukan hanya pelajaran PAI.
“Baik itu mata pelajaran yang lain maupun metode yang ada dalam kurikulum itu sendiri. Sehingga kurikulum yang ada akan lebih komprehensif. Dan jangan sampai hal ini malah akan semakin memperuncing dualisme sistem pendidikan antara Kemdikbud dan Kemenag,” demikian disampaikan Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Jazuli Juwaini dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VIII DPR RI, Senin, (20/05/2013), yang mempertemukan dua kementerian yang mengurusi karakter, pendidikan dan skill anak bangsa yaitu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Agama.
“Oleh karenanya, penyusunan kurikulum 2013 harus melibatkan semua stakeholder sehingga diharapkan kurikulum 2013 akan lebih komprehensif,” usulnya di hadapan Dirjen Pendidikan Agama Islam Kementerian Agama RI Nur Syam dan sejumlah pejabat perwakilan Kemdikbud RI.
Selain itu, Ketua DPP PKS ini juga menyoroti kurikulum yang hanya menyentuh aspek kognitif, masih belum mengakomodir aspek afektif dan aspek psikomotorik. Sedangkan dalam pembentukan karakter dan moralitas yang baik, aspek afektif dan psikomotorik juga harus dikedepankan.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Harus ada upaya untuk mengintegrasikan nilai-nilai agama dalam kurikulum. Sehingga siswa tidak hanya cerdas secara intelegensi namun juga memiliki kecerdasan emosional dan spiritual. Integrasi nilai-nilai agama ini sangat penting agar siswa memiliki akhlak mulia,” pungkas Jazuli.*