Hidayatullah.com–Lembaga Swadaya Masyarakat Setara Institute menyatakan belum dapat memberikan pernyataan terkait insiden pemukulan yang diduga dilakukan Pendeta PP terhadap seorang ustadz bernama Abdul Aziz di Bekasi, belum lama ini. Kendati demikian, Setara Institute menyatakan mengecam siapa saja yang melegalkan aksi-aksi kekerasan.
Insiden pemukulan dilaporkan terjadi saat persiapan kebaktian pada malam Natal lalu, yang dilakukan di hadapan jemaat, aparat keamanan, dan ratusan warga Muslim di RT o1/RW 04 desa Jejalen Jaya, Tambun Kabupaten Bekasi, sekitar 200 meter dari lahan kosong milik HKBP Philadelphia.
“Kami tidak menyelenggarakan pelayanan bantuan hukum. Untuk kasus ini nanti kami pelajari. Kami belum bisa memberikan pernyataan lebih jauh. Tapi pada prinsipnya kami mengecam segala tindakan kekerasan,” kata Manajer Program Setara Institute, Ismail Hasani kepada Hidayatullah.com, Rabu (02/01/2013).
Ismail Hasani mengaku baru mendengar berita pemukulan tersebut hari ini dari wawancara media ini dengannya.
“Kami juga baru tahu. Pasalnya media mainstream tak ada yang memuatnya,” ujarnya.
Ditanya apakah pihaknya akan segera melakukan konferensi pers secara resmi guna menyikapi peristiwa intoleransi yang terjadi di malam Natal itu, Hasani mengatakan tidak.
“Nanti akan kami pelajari dulu,” katanya.
Seperti dilaporkan kantor berita Voa Islam yang bermarkas di Bekasi, insiden pemukulan diduga keras dilakukan seorang pendeta berinisial PP terhadap Ustadz bernama Abdul Aziz.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Pendeta ini menghujamkan beberapa kali bogem mentah ke arah Ustadz Abdul Aziz, tepat mengenai bagian ulu hatinya. Disebutkan juga bahwa pendeta ini mengeluarkan kata, “Bangsat lu!!” ketika memukul sang ustadz.
Pasca insiden itu, Ustadz Aziz mempolisikan Pendeta HKBP ke Polres Kabupaten Bekasi, dengan laporan nomor: LP/1395/K/XII/2012/SPK/Resta Bekasi. Ustadz Aziz didampingi pengacara, beberapa saksi, dan pengurus Forum Komunikasi Umat Islam (FKUI) Warga Jejalen Jaya.*