Hidayatullah.com–Ketua Program Pascasarjana Magister Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pengembangan Bisnis dan Manajemen (STIE PBM) Jakarta Dr Wier Ritonga, membagi trik dan mendorong kalangan muda untuk terjun ke dunia wiraswasta.
Ia mengemukakan, dunia wiraswasta adalah lahan basah nan potensial yang umumnya belum banyak disadari oleh masyarakat Indonesia.
“Padahal kalau mau, peluang usaha budidaya ikan masih terbuka luas. Hanya saja kita masih terpaku pada pola pikir monoton, selain karena kita juga masih kekurangan informasi yang dapat dianalisa sebelum menyusun perencanaan bisnis,” kata Weir di Depok, Jawa Barat, Sabtu (13/10/2012).
Ia mengatakan, karakter masyarakat kita lebih suka menjadi pegawai ketimbang harus berjibaku merintis usaha-usaha mandiri yang tak jelas jaminannya.
Padahal di bidang perikanan saja, beber Weir, wiraswasta bidang ini saja sampai saat ini baru tergarap 15 persen saja dari 85 persen potensinya yang masih terbengkalai.
Ia mengimbuhkan memang tak muda bagi seorang pemula untuk memulai usahanya. Namun dengan kemauan dan pembacaan pasar yang baik, seseorang bisa penjadi pelaku bisnis yang mumpuni di kemudian hari.
Setidaknya, kata dia, seorang profesional baru dapat dikatakan mumpuni dan tertempa mentalnya jika sudah 20 tahun terjun ke dunia wirausaha.
“Kalau baru dua atau tiga tahun saja sudah berputus asa, orang ini tak akan menjadi apa-apa,” ujar Weir yang juga pelaku bisnis bidang industri jasa ini.
Penempaan mental bisnis di lapangan merupakan bagian dari perjalanan yang harus dilalui seorang pengusaha, selain juga harus memiliki mentor. Seorang petinju amatir karirnya bisa menanjak menjadi kelas dunia saja, jelas Weir, harus berlatih terus menerus dan membutuhkan sparing partner sebagai mentornya. Begitu pula dalam wiraswasta, urai Weir.
“Semua kesuksesan tergantung dari kita. Walau studinya di perguruan tinggi favorit kalau daya juangnya memang lemah, tetap tak bisa diandalkan. Selain berusaha kita juga harus berdoa,” kata Weir.
Ia menegaskan bahwa seorang Muslim harus berusaha kaya dan mesti selalu menanamkan jiwa besar dalam diri bahwa segala potensi serta kekayaannya dalam rangka memberi manfaat kepada orang lain. Dengan kemapanan ekonomi kita bisa memberi lebih kepada orang lain tak hanya keluarga kita, tukasnya.
“Bagaimana caranya kaya, ikuti caranya Nabi Muhammad, yaitu berdagang. Berdagang di antara sesama kita saja menguntungkan apalagi bisa bermain di pasar dunia,” pungkas dia.
Buka Program Strata Dua
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pengembangan Bisnis dan Manajemen (STIE PBM) Jakarta bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Hidayatullah (STIE Hidayatullah) membuka Program studi Magister Manajemen (MM). Kuliah perdana telah dimulai Sabtu pagi tadi di kampus STIE Hidayatullah Depok, Jawa Barat.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Program ini menyelenggarakan pendidikan di bidang manajemen untuk menghasilkan lulusan strata dua (magister) yang dapat menggabungkan pengetahuan akademik dan praktisi profesonal. Menghasilkan lulusan yang siap menjadi manjer yang bermoral dan mampu bersaing dalam pasar kerja.
“Kerjasama ini terutama dalam rangka mempersiapkan kader sarjana profesional untuk pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia yang unggul di masa mendatang. Meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian bidang manajemen dan meningkatkan kegiatan civitas academika dalam pengabdian kepada masyarakat,” jelas Ketua STIE Hidayatullah, Abdul Muhaimin.
Program studi MM-STIE PBM sendiri mempersiapkan diri untuk membuka kelas setelah mendapat persetujuan pertimbangan dari Direktur Akademik Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi No. 0763/D2.2/2010 tanggal 30 Maret 2010 dan segera membuka kelas setelah mendapat surat ijin operasional dari Kementerian Pendidikan Nasional RI.*