Hidayatullah.com—Dampak tayangan “Metro Hari Ini” 5 September 2012 mengenai dialog “Awas Generasi Baru Teroris!” dengan mengkait-kaitkan lembaga Kerohanian Islam (Rohis) masih menuai kekecewaan kalangan Muslim.
Tudingan kegiatan Rohis sebagai biang lahirnya bibit-bibit “teroris” muda dinilai sangat berlebih-lebihan dan tanpa dasar.
Menyikapi ini, Sekjen PP Hidayatullah Ustadz Abu A’la Abdullah, mengatakan seharusnya setiap komponen bangsa harus lebih bijak dalam memberikan simpulan. Jangan membuat yang sebenarnya sudab baik malah dibuat gaduh sehingga menjadi masalah, ujarnya.
“Yang perlu dilakukan pemerintah adalah ketegasan dalam penegakan hukum untuk memberantas kemaksiatan, narkoba, dan tawuran pelajar. Itu seharusnya yang diantisipasi. Jangan yang baik-baik yang justru dicurigai,” katanya kepada hidayatullah.com, Kamis (20/09/2012).
Tuduhan sejumlah pengamat terhadap pesantren sebagai mesin produksi bibit terorisme juga dianggapnya sebagai tuduhan yang kontra produktif. Sehingga, ia berharap, pemerintah dan pihak-pihak terkait dapat membangun dialog yang baik dengan kyai dan para pengelola pondok-pondok pesantren.
“Jangan malah berkesimpulan pesantren dan lembaga kerohaniaan Islam sebagai pencetus bibit-bibit lahirnya teroris baru. Ini malah akan menciptakan lapangan masalah yang baru,” ucapnya.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Ia melanjutkan, pemerintah harusnya fokus menegakkan hukum dan ekonomi keummatan digerakkan.
Hal ini menurut Abu lebih penting ketimbang sibuk menyebarkan tudingan kontra produktif yang justru melupakan problem utama kebangsaan yang lebih mendesak seperti kesejahteraan rakyat, kemandirian, dan pembangunan moralitas budaya bangsa.*