Hidayatullah.com– Wakil Menteri Agama (Wamenag) Nasaruddin Umar menyatakan, penyelenggaraan Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) IV Papua Barat di Kaimana melibatkan para tokoh lintas agama dan seluruh pemangku kepentingan sehingga kemeriahannya pun menyerupai MTQ tingkat nasional.
“Secara pribadi, saya menyampaikan apresiasi terhadap tokoh agama dan masyarakat sini, karena peristiwa itu sungguh luar biasa dilihat dari sudut kerukunan umat,” katanya dalam pembukaan MTQ VI Papua Barat di Stadion Sepakbola Triton Kabupaten Kaimana, Jumat malam dikutip Antara.
Hadir dalam acara itu, antara lain Gubernur Papua Abraham Oktavinus Atururi, mantan Menteri KLH Sarwono Kusumaatmadja, Bupati Kaimana D. Saranamual, Kakanwil Kemenag Papua Juliana Loeng, anggota DPR RI dari Partai Demokrat asal Papua Mikail Watimena, dan sejumlah pejabat.
Pesta keimanan seperti MTQ yang dilaksanakan mulai tingkat desa hingga kabupaten dan kemudian berlanjut hingga tingkat Provinsi Papua Barat itu perlu diberi apresiasi, apalagi 275 orang yang terlibat sebagai panitia dan beberapa instansi bukan suatu pekerjaan ringan.
“Saya harapkan pesta iman dalam bentuk seni ini diharapkan dapat berkelanjutan dan membuahkan hasil,” katanya.
Ia mengaku awalnya khawatir MTQ ini terganggu dengan hujan di kota Senja Kaimana, tapi ternyata cuma gerimis sebagai petunjuk bahwa langit pun ikut bersuka cita.
“Jika dilihat prestasi para qori dan qoriah Papua Barat, dari tahun ke tahun menunjukkan pretasi bagus. Saya harapkan pada MTQ di Ambon yang akan datang, Papua Barat bisa masuk kelompok besar,” katanya.
Nasaruddin Umar berharap pesta MTQ di Kaimana bisa memberikan kontribusi pada kualitas iman guna mewujudkan kedamaian di daerah itu.
“MTQ bukan sekedar seni tetapi memiliki makna yang mendalam bagi umat di permukaan bumi,” katanya.
Kepada dewan juri, ia pun berpesan agar memberikan penilaian secara objektif dan dapat dipertanggungjawabkan.
Pendeta Panitia
Sebelumnya, dengan alasan toleransi, acara Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) di Flores Timur Nusa Tenggara Timur melibatkan pastor dari Paroki Boleng, Adonara, Flores Timur, Rm Markus Kapitan ikut jadi kepanitiaan.
Pada acara yang berlangsung selama lima hari ini (21-25 April) ini juga melibatkan tarian konfigurasi yang dibawakan 150 siswa SD Katolik Gayak dan siswa Muslim dari SDN Boleng dengan membentuk kata “Allah-Muhammad dan MTQ” dengan iringan musik lokal dan lagu “Ya Thoybah” ciptaan Hadad Alwi mengundang haru dan air mata ribuan hadirin.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Bupati Flores Timur Yoseph Lagadoni Herin pada sambutan mengatakan bangga dan haru menyaksikan peristiwa itu. Ia menyebut, toleransi dan kerukunan yang sama sulit ditemukan di daerah lain.
Sementara itu, Asisten I Setda Flores Timur, Abdul Razak Djakra, Ketua Panitia Tingkat Kabupaten menyebut, keterlibatan umat paroki di dua wilayah itu merupakan ungkapan nyata dari Kitab al-Quran bahwa untukku agamaku dan untukmu agamamu. Ia berharap, setiap pemeluk agama tidak perlu mengklaim agama siapa yang paling benar. Menurutnya, semua agama beriman pada Tuhan yang satu dan sama.*
foto: ant