Hidayatullah.com–Ketua Mahkamah Konstitusi Prof Mahfud MD dan anggota Badan Pemeriksa Keuangan Dr Ali Masykur Moesa, MSi, MHum terpilih untuk memimpin DPP Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) periode 2012-2017. Proses terpilihnya kedua tokoh tersebut dianggap bersih, tidak ada unsur “politik uang” (money politics).
“Mereka dipilih karena mau bekerja untuk organisasi. Saya senang karena calon yang menyodorkan sejumlah uang untuk menjadi ketua justru ditolak,” kata Khusnun, peserta dari Kalimantan ketika ditemui di sela-sela kongres di Unisda Lamongan, Jatim, Minggu (19/02/2012).
Ia mengemukakan hal itu mengomentari hasil Kongres I ISNU yang menetapkan Mahfud MD sebagai “syuriah” ISNU dan Ali Masykur Moesa sebagai “tanfidz” ISNU dalam sidang pemilihan Ketua Dewan Kehormatan DPP ISNU dan Ketua Umum DPP ISNU pada Sabtu malam.
Dalam kongres yang juga dimeriahkan dengan seminar nasional dan seminar pararel yang membahas 40 “call paper” para pakar yang dimuat dalam Jurnal ISNU dan diedit 10 “reviewer” itu, proses pemilihan berlangsung lebih dulu, lalu pimpinan terpilih memimpin sidang penetapan program kerja organisasi.
Sebelumnya, Ketua DPR RI Marzuki Alie yang hadir dalam kongres itu meminta ISNU dapat menjadi teladan bagi organisasi lain untuk memilih pemimpin tanpa “money politics” karena politik uang yang dipraktikkan organisasi sosial dan organisasi politik merupakan sumber dari korupsi.
“Saya sedih mendengar ada pemilihan organisasi kepemudaan yang menggunakan politik uang. Bukan soal apa, tapi cara itulah yang menjadi sumber korupsi di negara kita, karena pemimpin organisasi itu tidak digaji dan pemimpin kepala daerah juga digaji tidak besar, sehingga mereka akan berupaya mengembalikan modal dengan korupsi,” tegasnya, dimuat Antara.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Ia menawarkan solusi untuk membersihkan organisasi atau partai politik dari “politik uang” dengan cara menyehatkan pola rekrutmen kader dan mengaitkan proses politik dengan nilai-nilai agama. “Misalnya, meraih kekuasaan dengan suap itu masuk neraka,” katanya.*
Keterangan foto: Prof Mahfud MD (kiri) dan Dr Ali Masykur Moesa, MSi, MHum.