Hidayatullah.com–Kekeliruan terbesar yang terjadi pada bangsa secara keseluruan ini adalah dikarenakan pendidikan tidak berbasis epistemologi Islam. Demikian kata Dr. Nirwan Syafrin pada “Daurah Nasional Pendidikan Islam” hari Jum’at, (10/02/2012) kemarin.
Nirwan Syafrin, yang juga peneliti INSISTS Jakarta, mengupas masalah pendidikan Islam dan solusinya.
“Pendidikan Islam merupakan salah satu kunci penting dalam pembangunan bangsa,” tulis Nirwan dalam makalahnya berjudul “Pendidikan Islam: Masalah dan Solusinya.”
Daurah yang diadakan oleh PIMPIN (Institut Pemikiran dan Pembangunan Insan) Bandung selama dua hari ini diikuti oleh 80 peserta dari guru dari berbagai lembaga pendidikan dan mahasiswa Bandung dan sekitarnya.
Acara bertempat di komplek Balai Penelitian dan Pengembangan Dinas Sosial (BPPS) kota Bandung, daurah pendidikan Islam ini akan diisi oleh para peneliti dari INSISTS Jakarta.
“Kami sengaja mengangkat tema pendidikan, karena selama ini tema-tema kebangkitan umat melalui dikaji dengan kajian politik. Padahal semestinya kebangkitan itu melalui pendidikan Islam” kata M. Ishaq, M.Si, ketua PIMPIN kepada hidayatullah.com kemarin.
Atas dasar itu, menurut Ishaq, PIMPIN mengundang peneliti-peneliti INSISTS yang pakar di bidang pendidikan Islam, terutama Nirwan Syafrin yang juga mengelola pendidikan al-Husnayain Sukabumi.
Menurut Nirwan, pendidikan sekarang kehilangan ruh atau jiwa cenderung materialistik dan berorientasi pada keduniawian. Ada dua proplem utama; yaitu Sistem Pendidikan Nasional, dan Liberalisasi Pendidikan.
Hal itu diperparah dengan kondisi guru yang belum sepenuhnya memahami konsep pendidikan Islam yang sebenarnya. Apalagi, tegas Nirwan, guru sekarang disibukkan dengan urusan-urasan administratif yang sebetulnya mengganggu konsentrasi guru dalam mengajar.
Persoalan-persoalan epistemologi memang masih ‘menghantui’ para guru dan orangtua. Nirwan menjelaskan ada anggapan perpedaan antara aksiologi (nilai) dengan epsitemologi. Inilah yang disebut dualisme pendidikan.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Maka, solusinya pendidikan Islam harus berbasis Wolrdview Islam (pandangan hidup Islam).
Peran guru sangat sentral. Untuk mengetahui dan menyelesaikan problematika itu harus dengan memahai konsep worldview Islam. Tidak bisa tidak, terang Nirwan, seorang guru wajib memahami worldview Islam.
Sementara itu, Adnin Armas, MA pemateri kedua, menjelaskan krisis yang terjadi adalah karena pendidikan melepaskan pandangan alamnya sebagai asas. Karena itu, kata Adnin, agar kaum Muslimin mempertahankan keimanan, maka sangat mendesak belajar pandangan hidup Islam.*/Kholili