Hidayatullah.com–Universitas Soedirman (Unsoed) mencanangkan diri sebagai Kampus Bebas Rokok untuk menciptakan suasana belajar yang lebih kondusif. Pencanangan tersebut juga merupakan tindak lanjut dari sosialisasi yang dilakukan Pembantu Rektor III, Imam Santoso baru-baru ini.
Menurut Imam, kawasan penting kampus agar bebas dari kepulan asap tembakau, utamanya: ruang kuliah (tempat belajar-mengajar), laboratorium, perpustakaan, dan ruang kerja pegawai dan dosen.
“Jika diperlukan dapat juga dipertimbangkan, kalau ada yang melanggar dapat dikenakan sanksi,” ujar Imam, seperti yang dikutip laman Unsoed, Kamis (27/10/2011).
Berpijak dari berbagai alasan, lanjutnya, upaya fasilitasi Kawasan Bebas Rokok (KBR) mengandung arti penting untuk tidak ditunda lagi, sehingga akselerasi pengurangan kepulan asap tembakau menjadi berkurang dan pada akhirnya harapan untuk tumbuh kembang secara sehat lebih dapat dioptimalkan.
“Perlu diketahui bahwa upaya KBR ini tidak dimaksudkan untuk membatasi perokok aktif, namun terutama untuk melindungi perokok pasif dari kemungkinan terpapar oleh racun akibat asap rokok,” ungkap Imam.
Bahkan, menurutnya, beberapa riset membuktikan anggaran untuk membeli rokok justru lebih besar dari pada anggaran untuk membeli media cetak, khususnya pada warga di banyak negara yang mana jumlah perokok dan jumlah manusia yang berpotensi merokok (potensial smokers) ini meningkat.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Tentu saja temuan ini memberikan keprihatinan bagi kita semua, karena upaya mencerdaskan bangsa dikalahkan dan atau mengalami kendala oleh upaya korporasi rokok,” papar Imam.*
Keterangan foto: Kampus Universitas Soedirman.