Hidayatullah.com–George Galloway, pegiat anti Israel memimpin yang pernah memimpin konvoi 198 truk dan 500 aktivis untuk menyampaikan bantuan kemanusiaan senilai 1 juta poundsterling (Rp 15,3 miliar) langsung menuju Jalur Gaza ini setuju tidak semua pandangan elite Barat mewakili masyarakatnya.
Mantan Presiden AS, George W Bush dan Tony Blair ketika mengirimkan pasukan untuk menyerang Iraq.
“Masyarakat Inggris, dan sekitar dua juta orang di tahun 2003, keluar untuk menentang kebijakan perang, “ ujarnya Konferensi Internasional tentang “Harmonizing Islam and Western Civilizations towards a New Era” (Harmonisasi Peradaban Islam dan Barat menuju Era Baru), 20 Oktober 2011, di Hotel Holiday Inn, Leiden, Belanda.
Berdasarkan pengalaman pribadinya, dia tidak pernah bertemu seorang muslimpun yang berperilaku anti Barat seperti anti pohon natal.
Galloway melihat bahwa yang diinginkan kaum Muslim adalah Barat tak mendikte Islam.
Melihat ini, Galloway pun mengajukan tiga syarat yang harus dipenuhi jika Harmonisasi yang ingin dicapai.
Pertama, kemerdekaan absolut untuk Palestina. Kedua, menghentikan perang berkepanjangan di negeri-negeri Muslim dan menghentikan penciptaan dan dukungan pemimpin dan pemerintahan boneka di negeri-negeri Muslim.
“Jika hal-hal tersebut masih terjadi maka tidak akan ada hubungan yang
normal antar peradaban,” ujarnya.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Menurutnya, demokrasi harus berlaku untuk seluruh manusia dan seluruh belahan bumi, tidak boleh ada standard ganda ataupun hipokrasi yang digunakan didalam kebijakan dari pemerintahan manapun.
Acara yang diselenggarakan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Belanda, Inggris, dan Jerman ini membawa pesan perdamaian dan dialog untuk berkontribusi dalam proses transformasi peradaban dunia menuju keadaan yang lebih baik dan era baru.*