Hidayatullah.com– Fatayat NU akan mengembangkan Desa Siaga. Fatayat NU mengadakan program ini bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan. “Desa Siaga ini nantinya lebih diarahkan agar penduduk desa memiliki kesiapan dan kemampuan untuk mencegah sekaligus mengatasi masalah kesehatan,” ujar Ketua Umum Fatayat NU, Ida Fauziah, Senin (25/4).
Ida mengatakan program Desa Siaga akan diadakan di 30 desa di 10 kabupaten di lima provinsi. Antara lain Provinsi Jawa Timur, Bali, Kepulauan Riau, dan Jambi. “Hingga saat ini masih tahap penyusunan modul,” ucap Ida.
Menurut Ida, kini banyak masalah kesehatan di desa yang harus dihadapi masyarakat. Mulai dari masalah penyakit menular hingga kebiasaan hidup sehat dan bersih di kalangan masyarakat desa. Ia berharap tahap persiapan program Desa Siaga segera selesai hingga nantinya program tersebut dapat segera dilaksanakan.
Persiapan program ini telah dimulai Februari 2011. Visi dari program ini adalah untuk membangun kehidupan Indonesia yang sehat. Kegiatan ini lebih diutamakan untuk perempuan dan bayi. Ida melihat derajat kesehatan perempuan dan bayi di desa masih sangat memprihatinkan. Oleh karena itu, ia berharap dengan adanya program ini dapat mengangkat derajat kesehatan perempuan serta dapat menekan angka kematian pada bayi.
Memorandum of Understanding yang ditandatangani Fatayat NU dan Kementerian Kesehatan ini berlaku hingga 2014. Ida menjelaskan, kegiatan program Desa Siaga ini antara lain berupa promosi kesehatan, peningkatan pelayanan posyandu, memperbanyak kegiatan imunisasi di setiap desa, serta meningkatkan kesehatan untuk perempuan dan bayi.
Melalui program ini, masyarakat dapat mendeteksi secara dini wabah atau penyakit yang menyerang warga di desa. Program ini berguna untuk masyarakat miskin, menurunkan angka kematian ibu dan bayi, mencegah dan mengatasi penyakit menular, mengurangi gizi buruk, serta meningkatkan pelayanan kesehatan di desa-desa.
Keterlibatan Fatayat NU ini penting karena lokasi yang menjadi sasaran merupakan komunitas NU sehingga warna dan bahasa Fatayat NU akan lebih mudah menjadi penggerak dan motivator masyarakat menuju pola hidup sehat.
Sejumlah permasalahan kesehatan yang masih dihadapi masyarakat diantaranya tingginya kematian ibu , bayi, meningkatnya trend meninggal karena penyakit tidak menular, naiknya jumlah perokok dibawah usia 15 tahun dan lainnya.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Beberapa indikator yang digunakan untuk menilai berhasilnya program ini diantaranya adanya forum desa untuk pemberdayaan mayarakat, adanya kader kesehatan yang diharapkan Fatayat NU terlibat didalamnya, adanya pelayanan kesehatan dasar seperti Posyandu, adanya dukungan dari masyarakat, adanya peraturan desa soal kesehatan dan adanya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah tangga, masjid, sekolah dan lainnya.
Keberhasilan tersebut akan dibuat akreditasinya, meliputi desa siaga Pratama, Madya, Purnama dan Mandiri.
Pada Mei 2011, Fatayat NU juga berencana mengadakan seminar empat pilar dan bakti sosial. Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan memperingati Harlah ke-85 NU yang puncak peringatannya diadakan pada 31 Mei. Kedua kegiatan ini juga masih dalam tahap persiapan.*