Hidayatullah.com — Anggota Tim Pengkajian Pelanggaran HAM oleh PKI yang dibentuk oleh Komnas HAM sejak 1 Juli 2004 Kol. Inf (Purn) H. Firos Fauzan, mengatakan tidak mustahil aksi aksi peledakan bom yang marak terjadi akhir akhir ini yang kerap menyudutkan umat Islam, merupakan aksi pengalihan isu yang diskenarioi kelompok komunis.
“Tidak mustahil ini pengalihan konsentrasi. Toh, kita tidak sadar, ada apa di balik hubungan dagang yang sudah terjalin mesra antara Indonesia dengan China, juga dengan Rusia,” katanya ditemui Hidayatullah.com di Jakarta, Senin (18/4).
Lebih lanjut Firos mengatakan, apa yang direncanakan kelompok komunis sejak awal massifnya gerakan ini di Indonesia sejak tahun 1914 diharapkan mereka akan tercapai semua pada tahun 2014.
Tak pelak, lanjut Firos, rangkaian rencana rencana komunisme di Indonesia itu tidak lepas dari tuntutan komunisme internasional yang sudah mengharapkan suatu hasil setelah sejak sekian lama bersekutu.
“Target tahun 2014, mereka sudah ada di mana-mana. Makanya jangan heran kalau sekarang mereka sudah ada yang duduk di kekuasaan,” imbuh lulusan AKABRI 1972-2002 ini.
Kata Firos, kekuatan PKI di Indonesia seperti fenomena gunung es, kekuatannya terbuka dan legal, strukturalis, dan kesemua tingkatan berada dan bergerak di atas permukaan.
Selain itu, ada juga aksi yang dilakukan secara terselubung yang terdiri dari 2 perbedaan, yaitu proyek yang bertugas dan bergerak di luar satuan ABRI dan biro khusus yang bertugas dan bergerak di dalam slagorde ABRI. Kedua kekuatan tersebut, imbuh Firos, merupakan kekuatan yang selalu berada di bawah permukaan, tak kelihatan.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Sistem politik Neo-PKI sekarang yaitu politik kontradiksi khusunya yang berbau SARA. Nah, bom yang marak terjadi sekarang bisa jadi adalah bagian dari itu,” jelas Penasehat Front Anri Komunis (FAK) ini.
Harapan komunisme internasional untuk menabalkan konsep ini ke semua lapisan masyarakat tidak mustahil. Sebab kata Firos, sifat gerakan komunis memang terbilang rapi dan terencana.
“Sifat gerakan mereka tidak emosional, konsepsional, dan program oriented. Ini yang membuatnya menjadi matang” tandasnya.*