Hidayatullah.com–Koordinator Komite Anti-Kekerasan dan Orang Hilang (KONTRAS), Usman hamid, menjelaskan, dalam membentuk satuan-satuan khusus yang mempunyai kemampuan lebih seperti Densus 88, seharusnya pemerintah bertindak lebih waspada, karena satuan-satuan superbody tersebut mempunyai potensi melanggar HAM.
“Penciptaan satuan-satuan represif yang mempunyai kewenangan besar atau kemampuan tinggi, mempunyai kerentanan jika tidak dilakukan hati-hati” Jelasnya seusai mengikuti acara diskusi Publik di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis(14/4).
Ia berpendapat, bisa dijadikan contoh dalam kasus di Medan, Densus 88 melakukan penembakan membabi buta tanpa melalui prosedur yang menjamin.
“Densus menembak 3 orang hingga mati, tanpa dapat mengajukan alat bukti dan mengadilinya,” ungkap Usman, yang menyesalkan pembuktian terjadi belakangan setelah jauh hari korban tersebut tewas.
“Juga penembakan kemaluan terduga teroris, yang penanganannya tanpa koordinasi dengan aparat setempat,” tambahnya.
Menurutnya kembali, perlu ada regulasi atau peraturan yang mengikat dan mencakup keseluruhan institusi yang menaungi satuan-satuan khusus tersebut, sehingga Densus tidak menjadi lembaga superbody yang menimbulkan pelanggaran-pelanggaran HAM dengan memiliki posisi yang istimewa.
“Densus, harus disejajarkan dengan Bareskrim dan yang lain-lain, untuk tunduk terhadap peraturan di Kepolisian secara utuh,” ujar Usman yang menolak kesalahan Densus ditimpakan secara keseluruhan kepada lembaga Kepolisian.
Lebih dari itu, memang persoalan Densus merupakan masalah yang besar karena di Kepolisian juga terjadi kecemburuan sosial terhadap kesatuan ini. Maka harus dilakukan pembenahan di dalam kepolisian.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Pembenahan di Kepolisian selama ini kurang memberikan perhatian secara umum, masih memberi keistimewaan satuan tertentu,” papar Usman.
Pemerintah, kata Usman, harus memberi perhatian khusus, karena Densus tidak hanya diprotes masyrakat umum. “Tetapi juga diprotes di dalam Kepolisian, hanya tidak terdengar saja,” pungkasnya.*