Hidayatullah.com–Salah satu pengacara Ustadz Abu Bakar Ba’asyir Munarman, memberikan berkas pertaubatan salah satu saksi Ustadz Abu, Khoirul Ghozali atau yang lebih dikenal sebagai ustadz Ghozali berkaitan pengakuannya yang memojokkan ustadz Abu Bakar Ba’asyir terlibat perampokan bank CIMB Medan.
“Berkas ini saya berikan ke majelis hakim sebagai bahan pertimbangan dalam pemeriksaan saksi ke depan,” Kata Munarman yang diterima langsung oleh Ketua Majelis Hakim Herri Swantoro di PN Jakarta Selatan, Kamis (10/3).
Di dalam pengakuan dan pertaubatannya, Khoirul Ghazali menyatakan bahwa dia diteror dan disiksa Detasemen Khusus 88 untuk menyatakan Abu Bakar Baasyir menerima bagian 20 persen dari perampokan Bank CIMB Niaga Medan. Lalu uang tersebut dipergunakan untuk mendanai pelatihan mliter di Aceh.
“Saya mohon maaf dan bertaubat atas kesalahan menyatakan kepada penyidik bahwa Ustadz Abu mendapat 20 persen dari hasil CIMB. Itu tidak benar dan merupakan hasil tekanan, rekayasa dari pihak thoghut,” kata ustadz Ghazali dalam pengakuan tertulisnya yang dilansir oleh arrahmah.com.
“Pernyataan tersebut akibat teror, intimidasi, ancaman, dan janji-janji Densus 88,” tegas ustadz Ghozali.
Menurut Munarman, keinginan untuk mengadakan pemeriksaan saksi via teleconference, memungkinkan akan terulang tekanan yang akan dihadapi para saksi, sehingga lebih baik dihadirkan ke ruang sidang.
“Supaya tidak ada kesan persidangan ini by desain, saksi dihadirkan saja,” tuturnya.
Lebih dari itu, Ghozali juga mengaku dipaksa Densus 88 untuk menyatakan bahwa Ustadz Abu sempat bilang bahwa pengikutnya boleh membunuh polisi di jalan-jalan.
“Itu tidak benar dan merupakan hasil rekayasa dari pihak thoghut,” tambahnya.
Ustadz Ghozali bersyukur diberikan hidayah agar mau menghentikan langkah-langkahnya yang lalu.
“Sungguh, jalan yang ana tempuh ini juga pernah dilalui oleh orang-orang dahulu yang hampir tergelincir atau telah tergelincir dari DIEN yg suci ini, tetapi hidayah Allah Ta’ala datang mnyelamatkan mereka, malahan menaikkan grafik iman mereka, sehingga mereka menjadi orang-orang terdepan dalam barisan kafilah syuhada,” tandasnya
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Di dalam pengakuan tersebut masih banyak hal lagi yang diakuinya sebagai bentuk rekayasa, di antaranya pernyataan hendak membuat medan menjadi Iraq kedua dan penulisan buku yang berjudul “Embrio Teroris di Indonesia”, serta menarik buku yang sudah ditulisnya yang berjudul “Perampokan Bukan Fa’i”.*