Hidayatullah.com– Slamet Effendi Yusuf, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), menilai beberapa laporan tahunan tentang Kehidupan Beragama di Indonesia yang dikeluarkan oleh berbagai lembaga penelitian tidak berimbang.
“Laporan-laporan itu isinya nyaris sama. Sama-sama menyudutkan Islam. Seperi copy paste,” kata Slamet usai menjadi narasumber penyeimbang pada launching dan diskusi Laporan Kehidupan Beragama di Indonesia 2010 yang diselenggarakan oleh Center for Religious and Cross-cultural Studies (CRCS) Universitas Gadjah Mada (UGM) di Gedung UGM Jakarta, Selasa (1/2).
Slamet mencontohkan laporan yang dirilis CRCS UGM ini. Dari sekian kasus seputar polemik rumah ibadah, tak satu pun CRCS UGM menampilkan data penolakan masjid oleh umat Kristen. Dari rekaman polemik rumah ibadah yang terjadi sepanjang tahun 2010 hampir seluruh data tabel laporan CRCS UGM menampilkan penolakan gereja oleh umat Islam.
”Padahal dibanyak daerah, seperti di Manokwari dan Kupang ada banyak masjid yang ditolak oleh umat Kristen,” jelas Slamet.
Dengan data ini, tambah Slamet, seolah-olah kasus penolakan rumah ibadah hanya dilakukan oleh kelompok muslim saja. Slamet khawatir bila nantinya opini yang terbentuk di tengah masyarakat bahwa kelompok A sering melakukan kekerasan kepada kelompok B. Sementara kekerasan yang dilakukan kelompok B kepada kelompok A tak pernah dijadikan obyek penelitian.
Slamet menyesalkan mengapa lembaga ilmiah yang menasional sekelas UGM melakukan penelitian yang tidak obyektif. Apalagi, jelasnya, sumber penelitian lebih banyak dari media massa.
”Saya melihat laporannya hanya dari membaca koran (media massa). Padahal seharusnya tidak boleh terpengaruh publik opini,” jelas Slamet.
Kedepan, Slamet meminta CRCS UGM untuk melakukan penelitian terhadap kasus-kasus penolakan masjid di berbagai daerah yang tak terpublikasi media. ”Saya banyak laporan dari pengurus NU di daerah tentang penolakan masjid. Namun, mereka berpesan agar kasus disikapi dengan bijaksana,” tandasnya.
Kritikan-kritikan Slamet ini disampaikan kepada kepada peserta diskusi yang terdiri dari tokoh lintas agama.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Sementara itu, menanggapi kritikan Slamet, Direktur CRCS UGM, Zainal Abidin Bagir, mengaku bahwa laporan yang dikeluarkan oleh lembaganya masih terdapat banyak kekurangan.
”Kami mengakui ketidaklengkapan data,” kata Zainal.
Sebelumnya, LSM SETARA Institute juga telah merilis hasil laporan yang sama. Dalam laporannya, SETARA menuduh ormas-ormas Islam yang dinilai tidak ramah terhadap kerukunan umat beragama. Yang mereka maksud adalah; Front Pembela Islam (FPI), Front Anti Pemurtadan Bekasi (FAPB), Forum Umat Islam (FUI), FUI (Forum Ukhuwah Islamiyah) Cirebon, Tholiban, DDII (Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia), dan Gerakan Reformasi Islam (Garis). *