Hidayatullah.com–Seruan ini kembali dirilis saat Semiloka “Jaringan Yahudi di Indonesia” yang diselenggarakan Forum Umat Islam (FUI) di jalan Cikini Raya 24, Jakarta (29/8). Sebelumnya FUI telah mengeluarkan seruan serupa saat konferensi pers pada pertengahan Agustus lalu (16/8) di Masjid Al Azhar, Jakarta. Tapi siapa sebenarnya Emanuel Shahaf?
Menurut Muhammad Al Khathath, Sekretaris Jenderal FUI, Emanuel Shahaf adalah Kepala Kantor Dagang Israel di Indonesia. “Emanuel Shahaf juga sering menulis artikel di harian The Jakarta Post,” kata Al Khathath.
Keberadaan kantor dagang Israel ini merupakan kerja sama tertutup antardua negara yang mulai terendus. Namun, sampai saat ini alamat kantor tersebut belum diketahui di mana lokasinya. Untuk itu, kata Al Khathath, ia menyerukan kepada umat Islam agar melaporkan bila melihat Emanuel Shahaf.
Cholil Ridwan, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, yang hadir sebagai pembicara pada semiloka tersebut mengatakan bahwa Yahudi atau Israel adalah musuh umat Islam. Ia mengutip ayat 82 dalam surat Al Maidah yang menyebutkan bahwa Yahudi sangat keras permusuhan terhadap umat Islam.
Maka, lanjut Cholil, bila kantor dagang Israel dibuka di Indonesia, sama halnya mengubah status musuh menjadi teman.
Selain Cholil hadir pula sebagai pembicara Indra Adil, Yahudilog dan penulis buku “The Lady Di” Conspirasi (Misteri Di balik Tragedi Pont Del’Alma), dan Munarman, Kuasa Hukum FUI.
Indra Adil mengatakan bahwa sejak dulu agen freemason sudah banyak bertebaran di Indonesia. Raden Saleh adalah freemason pertama di Indonesia. Bahkan, kata Indra, gedung yang sekarang dijadikan kantor Bappenas dulunya bekas kantor perwakilan freemason di Indonesia.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Selain itu, data dari Munarman menyebutkan bahwa banyak tokoh nasional terdahulu yang merupakan agen freemason. Ia menyebutkan nama Raden Adipati Tirto Koesowo, mantan Ketua Boedi Oetomo dan Bupati Karanganyar.
“Sebagaian besar dari mereka adalah orang-orang keraton,” ungkap Munarman.
Data-data ini Munarman peroleh dari sebuah buku yang ditulis seorang freemason untuk kalangan terbatas.
Itu sebabnya Munarman mencurigai keberadaan kantor dagang Israel di Indonesia merupakan hasil lobi-lobi yang dilakukan oleh para komprador tadi. [syaf/hidayatullah.com]