Hidayatullah.com–Ada istilah menarik yang dibuat Din Syamsuddin saat sidang pleno Senin (5/7) tadi malam. Istilah tersebut sengaja dibuatnya untuk mendorong persyarikatan Muhammadiyah agar tetap maju. Gambaran tersebut dalam bentuk tanda ‘irab di bidang ilmu nahwu, yaitu tanda marfu’ (dhommah).
Istilah tersebut Din kutip dari kalimat “Kun marfu’an, walaa takun majruran” atau jadilah marfu’ dan jangan jadi majrur (kasrah).
Lebih jelas, Din katakan, tanda marfu’ identik dengan tinggi dan prestasi. Hal itu ditandai dengan tanda rafa’ (wa’alamatu raf’ihi dhommah) yang artinya gerak ke atas.
Beda halnya dengan tanda kasrah. Tanda ini, ujar Din, identik dengan kemunduran dan perpecahan. Makanya, jika ingin Muhammadiyah menjadi organisasi yang maju, maka jangan sampai “La takun majururan”, tapi harus selalu “Kun marfu’an”. Sebab, tanda marfu’ identik dengan tinggi dan prestasi. [ans/hidayatullah.com]
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/