Hidayatullah.com–Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Amien Rais mengatakan, figur pimpinan Muhammadiyah ke depan harus mampu menempatkan organisasi Islam terbesar ini dalam peran strategis pembangunan bangsa.
Ia optimis, dalam usia satu abad organisasi yang didirikan KH Ahmad Dahlan, melalui forum Muktamar Muhammadiyah 2010 pada 3-8 Juli nanti, bisa menghasilkan rumusan rekomendasi yang kembali menghidupkan semangat awal persyarikatan. Salah satunya berperan membela kaum lemah, dan tidak takut berhadapan dengan kekuasaan, serta tidak terjerumus ke dalam kancah politik praktis.
“Siapa pun Ketua Muhammadiyah nantinya, Muhammadiyah tidak akan bisa dibawa ke ranah politik, karena akan selalu ada pihak yang menyeimbangkan agar tidak terseret jauh,” kata Amien Rais dalam Dialog Publik: Muhammadiyah Abad Dua, Kepemimpinan dan Kepentingan Partai Politik di Gedung Asri Medical Centre (AMC) Yogyakarta, Selasa (28/6).
Amien enggan menyebutkan siapa yang pantas memimpin Muhammadiyah, karena tidak mau mendahului proses sidang tanwir. Sebab, hingga kini ada 125 nama yang siap memimpin Muhammadiyah.
Meski nama-nama tersebut masih harus diseleksi lagi lewat sidang tanwir menjadi 39 nama saja, lalu dibawa ke forum Muktamar untuk mendapatkan 13 nama calon pimpinan pusat, hanya saja, menurutnya, figur atau sosok yang akan memegang tongkat kepemimpinan Muhammadiyah lima tahun ke depan akan berhadapan dengan tantangan yang jauh berbeda dengan kondisi awal berdirinya Muhammadiyah.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Menurut anggota Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional (PAN) ini, dalam perjalanan ke depan, pimpinan dan Pengurus Muhammadiyah memiliki tantangan berat. [suka/hidayatullah.com]