Hidayatullah.com–Panitia International Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender, dan Intersex Association (ILGA) berharap, Kongres ke-4 yang diikuti anggota se-Asia tetap bisa digelar di Surabaya.
Padahal, Kongres yang akan digelar di Hotel Mercure Surabaya, tanggal 26-28 Maret 2010 ini mendapat protes dari berbagai ormas Islam dan tidak mendapat izin dari pihak kepolisian.
“Kita saat ini sedang dalam tahap penyelesaian dan berharap dengan rampungnya tahap ini, maka Kongres bisa kita selenggarakan,” kata panitia ILGA, Maria Mustika, sebagaimana dikutip detiksurabaya.com, Rabu (24/3).
Tidak hanya itu, Maria juga mempunyai keyakinan bahwa masyarakat Surabaya merupakan masyarakat beragama yang mempunyai toleransi yang tinggi, sehingga kegiatannya tetap dapat dilaksanakan dengan penuh toleransi.
“Yang saya tahu masyarakat Surabaya, masyarakat beragama yang penuh toleransi. Sehingga kita berharap kegiatan bisa kita langsungkan dengan penuh toleransi,” harapnya.
Maria juga menolak jika dikatakan banyak ormas agama yang tidak setuju dengan kegiatannya. Justru pihaknya akan tetap menghormati jika ada pihak yang melakukan demo saat kegiatannya berlangsung, dengan catatan tidak melakukan anarkis.
“Yang saya tahu hanya satu ormas yang menolak kegiatan kami, yakni MUI. Dan kita sangat hargai jika nanti Kongres akan ada pihak atau ormas seperti FPI mendemo dengan catatan mereka melakukannya dengan tertib karena itu hak mereka menyampaikan aspirasinya,” ujarnya.
Ketika disinggung, apakah International Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender, dan Intersex Association (ILGA) ke-4 tingkat Asia tetap akan diselenggarakan di Surabaya, Maria dengan singkat menjawab, saat ini masih dalam tahap koordinasi penyelesaian dan berjanji akan segera melakukan konferensi pers.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Semua masih dalam tahap penyelesaian. Dan pasti akan kita lakukan konferensi pers,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, acara kaum gay ini telah mengundang protes Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan sejumlah ormas Islam. [dtk/hid/hidayatullah.com]