Hidayatullah.com–Pengembangan di bidang fikih perlu diimbangi dengan pengembangan di bidang sains. Selama ini fikih terlalu dominan di kalangan umat Islam, sementara sains kurang mendapatkan perhatian.
Kehadiran Nahdlatul Ulama Mobile Observatory atau disingkat NUMO diharapkan menjadi bagian dari pengembangan sains umat Islam Indonesia, khususnya di bidang astronomi.
Demikian disampaikan anggota Biro Litbang Lajnah Falakiyah Hendro Setyanto saat mendemonstrasikan NUMO atau Nahdlatul Ulama Mobile Observatory di halaman gedung PBNU, Jakarta, Rabu (10/3) malam.
“Ilmu Falak sendiri merupakan perpaduan dari ilmu fikih dan sains. Selama ini fikih berkembang tetapi sains tidak. Melalui NUMO ini mudah-mudahan merupakan bagian dari pengembangan sains itu,” kata Hendro.
Menurut alumni Pesantren Tebuireng ini, NUMO dapat digunakan untuk observasi bulan terutama untuk rukyatul hilal awal bulan, observasi matahari terutama untuk mengetahui waktu shalat, dan observasi gerhana matahari, dan gerhana bulan, dan mengukur arah kiblat.
Muji Raharto dari Bosca Lembang dalam kesempatan itu menyampaikan apresiasi atas upaya Lajnah Falakiyah PBNU dalam mencerdaskan masyarakat, terutama di bidang astronomi.
“Melalui NUMO ini masyarakat bisa belajar langsung kepada para pakar Falak di PBNU, dan sebaliknya para pakar di PBNU bisa mengunjungi berbagai tempat untuk memperkenalkan lebih jauh ilmu falak kepada masyarakat,” katanya.
Cecep Nurwenda dari Planetarium Jakarta pada kesempatan itu menyatakan terkesan dengan NUMO. “Mobilnya sih sederhana menurut saya. Tapi filosofinya sangat luar biasa,” katanya.
Hilal
Perangkat yang berupa kendaraan mobil ini dapat digunakan menentukan rukyatul hilal atau posisi bulan setiap awal bulan penanggalan hijriah.
NUMO diharapkan dapat menjadi solusi dalam penentuan perbedaan waktu terkait jatuhnya awal puasa Ramadan atau lebaran.
Mobil yang penggunanya diresmikan di Kantor Pusat PBNU, Jakarta Pusat ini, nantinya akan bergerak dari pesantren ke pesantren, untuk memperkenalkan dunia atronomi. Mobil ini juga dilengkapi oleh instalasi listrik, genset, lemari, dry, cabinet, GPS, mounting, teropong, televisi/layar monitor 32 inch, komputer, printer, dvd player, lcd, thedolit, gawang lokasi, rubu’, tongkat istiwa’, dan globe.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“NUMO dapat memperkecil perbedaan-perbedaan dalam menentukan rukyat. Dalam beberapa waktu lalu ada yang mengkalim melihat rukyat, padahal sampai sekarang belum ada petunjuk resmi untuk melihat rukyat, mungkin NUMO bisa menjadi salah satu yang bisa menentukan rukyat,” ujar Ketua Syuriah PBNU KH Mashuri Naim, saat acara peresmian. [nurid/cha/hidayatullah.com]