Hidayatullah.com–Indonesia kian ramai dirundung musibah. Tak hanya bencana alam, penggerusan moral dan mafia hukum pun tak ayal makin mengeruhkan kondisi ini.
Termasuk ketidakjelasan penegakan hukum di Indonesia yang tampak semakin menjadi-jadi. Yang paling santer belakangan adalah perseteruan dua lembaga aparat hukum negara, yakni Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang hingga kini belum menelurkan kapastian.
Kondisi ini mengundang keprihatinan mendalam Ketua Majelis Ulama Indonesia KH. Amidhan. Rentetan musbihah yang datang saling berganti, kata Amidhan, semestinya masyarakat disadarkan bahwa ini adalah musibah yang harus disikapi.
“Ini ujian bagi kita. Kita semua, termasuk pemimpin, selayaknya harus melakukan muhasabah diri,” kata Haji Amidhan kepada hidayatullah.com, Rabu, (11/11).
Terutama yang harus di perhatikan, lanjut Amidhan, adalah hubungan dengan sang pencipta dan sesama manusia.
Beberapa kasus mafia hukum misalnya, yang agaknya mulai menemukan titik terang, hal itu harus di syukuri. “Hukum harus ditegakkan sebaik-baiknya. Seperti yang diputar di MK, itu kan sesuatu yang tidak diduga-duga. Ini sengaja Allah perlihatkan, sehingga kita tahu ada celah, maka kita perbaiki. Kalau tidak, kita hancur,” jelas kiai yang juga Ketua Subkomisi Mediasi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), ini.
Dikatakan Amidhan, semua unsur harus bermuhasabah (memperbaiki) diri menyikapi kondisi krusial negara Indonesia beberapa tahun belakangan ini. Adapun bencana dan kejadian yang telah diperlihatkan oleh Allah SWT, merupakan bentuk kasih sayang-Nya.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Agar kita sadar, sebagaimana manusia beragama, kita harus mengembalikan semua hanya kepada Allah SWT,” ujarnya. [ain/hidayatullah.com]
ilustrasi: http://www.thepanamareport.com