Hidayatullah.com—Adalah Fatimah Irfaniarti Ridhwan, putri pasangan Arif Ridhwan dan Tita Juwitaningsih, yang pada tahun 2008 memperoleh kesempatan menikmati satu tahun sekolah di Michigan lewat program beasiswa AFS-YES (American Foundation Service-Youth Exchange Student). Senang sudah pasti, namun ada guratan kekhawatiran juga di benaknya.
Apalagi banyak tanggapan miring tentang Amerika. Soklah, individualisme, dan glamour. Belum lagi tayangan-tayangan di film yang membuat persepsi siswi SMA Al Ulum Terpadu pada negara tersebut agak tak nyaman.
Sekelebat adegan di film-film, di mana mobil-mobil berkejar-kejaran dan peluru melesat terbang tak tentu arah, menerobos lampu merah, dan lain-lainnya, bermain-main di benaknya. Namun, pada faktanya apa yang dibayangkan Fatimah amat jauh berbeda.
“Mereka sangat welcome dan sosial, sama sekali tidak individualis,” tutur kakak Ali Habibi Ridhwan ini saat ditemui Global. Bahkan dikatakan oleh dara manis berusia 18 tahun ini, banyak yang dapat dipelajarinya selama berada di ujung benua sana.
Kedisipilinan yang mematri di sel-sel kehidupan warga Amerika, begitu mengena di hatinya. Termasuk kebiasaan ‘memegang buku di mana saja’. Entah di halte, di kelas menunggu masuk sekolah, atau di waktu senggang. Pokoknya buku di mana-mana.
“Istilahnya anak bandel sekalipun pasti suka membaca buku,” tambahnya.
Menonton televisi amat jarang dilakoni anak-anak di tempatnya menimba ilmu. Mereka hanya akan duduk manis di depan televisi ketika acara favorit mereka tayang. Selebihnya mereka lebih memilih berkegiatan lain ketimbang menghabiskan banyak waktu di depan si ‘mata satu’.
Pengalaman-pengalaman ini juga memberikan pandangan baru bagi Fatimah terhadap Amerika. “Ternyata Amerika tidak seperti di film-film…” cetusnya. Tak ada diskriminasi yang dirasakannya. Justru teman-temannya di sana ingin banyak tahu tentang Indonesia dan bertanya tentang banyak hal, di antaranya alasan mengapa penggemar artis Dian Sastro ini mengenakan jilbab.
“Jadi tugas aku juga memberikan penjelasan kepada setiap pertanyaan mereka,” terangnya.
Mewakili Sumut
Sebagaimana diketahui, belum lama ini, dua siswa asal Sumatera Utara (Sumut) terpilih mendapatkan beasiswa ke Amerika Serikat (AS) melalui program pertukaran pelajar antarbangsa. Mereka lolos setelah melewati berbagai seleksi yang digelar Yayasan Bina Antarbudaya, bekerja sama dengan A Partner of Intercular Program America.
Kedua siswa tersebut adalah Fatimah Irfaniati Ridwan, siswa SMA Yayasan Perguruan Islam Terpadu Al Ulum, dan seorang lagi siswa Yayasan Pendidikan Islam Syafiatul Amaliah Medan. Mereka tinggal di AS selama setahun dan menjalani pertukaran pelajar di Negeri Paman Sam itu.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Program pertukaran pelajar yang biasa dikenal American Field Service (AFS) Youth Exchange and Studies (YES) ini sudah berjalan 50 tahun di Indonesia. Berbagai pelajar Indonesia sudah memperoleh kesempatan mencicipi pendidikan di luar negeri.
Pengalaman Fatimah selama satu tahun penuh di Michigan benar-benar berarti untuk dikenang. Kepulangannya dari Amerika membuat gadis yang hobi menulis ini memiliki dua sisi pandangan berbeda menyikapi suatu hal. Ia bahkan berharap bisa kembali ke Amerika.
“Aku berharap segala yang baik yang kudapat di Amerika bisa kuteruskan di sini dan aku akan mencoba peluang untuk dapat kembali ke sana,” pungkasnya seraya tersenyum. [cha, berbagai sumber/hidayatullah.com]
Foto: Club AFS Semarang [dari afsclubsemarang]