Kamis, 4 Agustu 2005
Hidayatullah.com—Sejumlah kiai dari pondok pesantren Nahdhatul Ulama (NU) Jawa Timur bereaksi menanggapi pernyataan anggota PBNU, Masdar F Mas’udi yang meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) mencabut fatwanya, seolah-olah suara resmi NU. Para Kiai NU mengatakan, pernyataan Masdar itu dianggap bukanlah representasi sikap resmi NU.
KH. Mas Subadar, (PP Raudlatul Ulum, Pasuruan, Jawa Timur), misalnya, mengatakan, pernyataan Masdar itu dianggap sangat tidak mencerminkan orang NU. "Kalau dia orang NU asli, dia pasti mendukung fatwa MUI, " katanya kepada hidayatullah.com.
Senada dengan KH. Mas Subadar, KH Masduqi Mahfudz (dari PP Nurul Huda Malang) juga mengatakan, sejauh ini institusi resmi NU tidak mengeluarkan surat keberatan atas keluarnya fatwa tersebut. "Tidak ada sikap resmi NU yang menolak fatwa MUI itu, " ujarnya. Jika Masdar meminta MUI mencabut fatwa, itu lebih cerminan pribadi saja, ujarnya.
Dengan nada keras, Kiai Masduqi bahkan menganggap Masdar itu orang nyeleneh di NU. "Wong dia itu kan nyleneh. Lagian, dia menjadi anggota PB NU dengan ‘catatan’. Jika masih nyeleneh nanti kita usulkan dicoret, " ujar Rois Syuriah PWNU Jawa Timur ini.
Sebagaimana diketahui, Masdar adalah salah satu pendukung Islam Liberal di tubuh PBNU. Masdar pernah dijagokan Gus Dur dan kelompok Islam Liberal sebagai kandidat Ketua Umum PBNU. Namun, namanya justru terpental pada Muktamar NU ke-31 di Boyolali lalu. Ketika itu, hampir mayoritas kiai NU tak menginginkan organisasinya diisi kelompok liberal.
Kiai Mas Subadar dan Kiai Maduqi merupakan diantara tokoh NU berpengaruh di Jawa Timur. Sebelumnya, Senin (1/8) lalu, KH. Idris Marzuqi, pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, telah menggelar jumpa dan memberikan pernyataan dukungan pada fatwa MUI.
Di kediamannya, Kompleks Pondok Pesantren Lirboyo, Senin lalu, Kiai Idris Marzuki sempat mengundang wartawan dan mengatakan orang yang setuju fatwa itu. "Fatwa itu sudah benar dan memiliki dasar sangat kuat yakni di negeri yang mayoritass penganut faham ahlussunah wal jamaah, " ujar Kiai Idris. Pondok Lirboyo, juga salah satu pondok NU berpengaruh di Jawa Timur.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Kepada hidayatullah.com, para kiai NU terheran-heran dengan reaksi sejumlah orang yang kecewa MUI. "Fatwa itu kan untuk melindungi umat kita sendiri dan bukan untuk umat lain. Kita ini punya hak untuk umat kita. Kok yang ribut mereka, " ujar Kiai Mas Subadar seperti dituturkan pada hidayatullah.com.
Karenanya, Rois Syuriah PWNU Jawa Timur ini meminta MUI jalan terus dan tidak menggubris reaksi sejumlah kecil orang yang tidak mencermintan mayoritas umat Islam itu. (cha)