Kordinator Perempuan Sumatera Utara (Sumut), Maya Manurung,SH minta kepada pemerintah agar segera mencegah 1.500 wanita anak baru gede (ABG) asal Indonesia yang menjadi pelacur di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA). “Wanita berusia muda itu, perlu ditolong dengan cara mencegahnya menjadi pekerja seks komersial (PSK), demi masa depan mereka,” kata Maya di Medan, Jumat. Masalah tersebut mencuat setelah Ketua Komisi VII DPR RI, Posman Tobing mengungkapkan bahwa ada sekitar 1.500 perempuan Indonesia menjadi pelacur di Abu Dhabi, yang sebagian besar di antaranya ABG. Pernyataan tersebut dikemukakan Tobing, pada acara Advokasi dan Sosialisasi Perdagangan Perempuan dan Anak di Medan, Jumat. Menurut Maya, menyikapi semakin maraknya pengiriman dan “perdangangan kaum hawa” ke negara Asia dan Timur Tengah, maka Pemerintah Indonesia melalui Kedutaan Besar (Kedubes) di luar negeri harus memberantas kejahatan tersebut. Dikatakannya, pencegahan kejahatan kemanusian itu, harus dilakukan secara konprehensif dan tidak bisa dibiarkan terus berkembang yang mengakibatkan hancurnya masa depan wanita Indonesia. Apalagi, terjerumusnya wanita tersebut dan bekerja di “lembah hitam” akibat tertipu. Sebelumnya mereka (wanita-Red) dijanjikan bekerja pada sebuah perusahaan pabrik dan menjadi Pembantu Rumah Tangga (PRT) dengan gaji yang cukup besar. Karena itu, menurut Maya, pemerintah juga harus mengawasi Petugas Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) yang menerima dan menyalurkan para PRT ke luar negeri dan jangan sampai wanita itu disalahgunakan oleh majikan tempat mereka bekerja. Ditegaskannya, bila perlu PJTKI yang terbukti menyalahgunakan pengiriman wanita tersebut dicabut izin operasionalnya dan kasusnya diajukan ke pengadilan. “Wanita yang benar-benar mau bekerja dan mencari nafkah di luar negeri janganlah dibodoh-bodohi. Akhirnya tergolong menjadi orang yang tidak baik dan mecemarkan bangsa Indonesia,” kata Maya Manurung,SH. Bulan lalu, seperti diberitakan di media ini, 100 TKW asal Indonesia dijebloskan ke penjara Saudi karena kedapatan menjadi penjaja seks. Di Arab Saudi, para penjaja seks asal Indonesia ini terkenal tidak berharga super murah. Bagi mereka yang ingin menyalurkan hasrat biologisnya dengan cepat, cukup menyediakan dana 50 real yang kemudian tekenal dengan panggilan Abu Khomsin atau wanita yang hanya seharga 50 real untuk sekali pakai. Pemerintah nampaknya belum mampu melindungi warganya dari berbagai bentuk sindikasi kejahatan seks.[Ant/gtr/cha]
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/