Qunut Nazilah dan doa perdamaian berlangsung secara serentak di seluruh masjid-masjid kota Medan. Secara khusuk, para jamaah masjid mengangkat kedua tangan dan berdoa untuk keselamatan warga Iraq yang tengah mendapatkan musibah agresi pasukan AS, Inggris dan sekutunya. “Rasa kepedihan hati saya melihat penderitaan muslim di Iraq tak tertahankan saat imam membacakan doa Qunut Nazilah, saya meneteskan air mata, ” kata Arif, 45, jamaah Masjid Agung Medan. Arif sebagian kecil dari jamaah Masjid Agung yang merasakan hal tersebut. Di Masjid Agung, sekitar 2.500 umat Islam melaksanakan Qunut Nazilah. Sebelumnya, khatib Masjid Agung, Drs H Amiruddin MS menyerukan umat Islam bersatu dan merapatkan barisan melawan AS dan sekutunya. “Tanpa bersatu, muslim tidak pernah meraih kejayaan dan melawan kezaliman. Banyak yang harus dibangun agar bangsa ini, khususnya umat Islam tidak dizalimi oleh Amerika dan sekutunya, yakni menerapkan syariat Islam mulai dari keluarga muslim sampai kehidupan sosial dan bernegara, didorong oleh sikap pemimpin bangsa menjalankan politik secara baik.” katanya. Kutukan terhadap AS dan sekutunya lewat mimbar khatib juga menggema lewat mic (alat pengeras suara) di sejumlah masjid di kota Medan. Misalnya terjadi di masjid Al Jihad Jalan Abdullah Lubis, Masjid Pemko Medan, Al Amin Jalan Prof HM Yamin Lubis, Al Muhtadin Jalan Setia Budi, Sunggal, Jamik Kampus UISU, Al Mashun, Ar Rahmah Jalan Gurilla Gg Melati dll. Imam Masjid Agung bersama imam dan para nazir masjid mengatakan, teks doa qunut yang seragam diberikan MUI melalui surat No.154/DP-P II/SR/III/2003 dan distempel resmi MUI Sumut.Sedangkan teks khatib Jumat dari MUI belum diterima para nazir. Namun, hal itu tidak mengurangi niat nazir mendengungkan perang terhadap AS. Ketua Fatwa MUI H Fuad Said mengatakan seruan melaksanakan Qunut Nazilah tidak hanya pada shalat Jumat tetapi di shalat wajib lainnya. Hal ini bagian dari aksi solidaritas muslim di Sumut. Di Binjai, sejumlah Khatib masjid terus menyerukan doa dan melakukan Qunut Nazilah untuk warga Iraq. Para khatib dalam khotbah Jumat, selain mendoakan perdamaian di Irak, juga mengecam tindakan brutal negara Amerika Serikat dan sekutunya Inggeris yang tidak berprikemanusiaan. Di Masjid Taqwa Tanjung Jati Binjai, Qunut dipimpin Drs. H. Chairot Tanjung. Di Masjid Agung, Qunut dipimpin Ust. Imam Sofyan Taib, di Masjid Al Muhtadin Damai dipimpin Drs. Surianto. Begitu juga diberbagai masjid dan mushala melaksanakan Qunut Nazilah seperti di Masjid Raya, Masjid KHA Karin, Masjid Alam, Masjid An Nur. Boikot Sementara dari Pematangsiantar, ratusan pelajar Islam Kota Pematangsiantar melakukan aksi unjuk rasa meminta perang dihentikan dan memboikot produk Amerika. Para pelajar yang melakukan aksi masing-masing dari Ikatakan Remaja Muhammadiyah (IRM) dan Ikatan Putera Puteri Al Washliyah (IPA).Aksi mereka dimulai dari depan kantor Muhammadiyah Pematangsiantar di Jalan Merdeka seusai shalat Jumat tanpa menghiraukan guyuran hujan.Aksi itu menuju gedung DPRD di Jalan Merdeka. Mereka berorasi di depan gedung DPRD dengan membawa poster-poster, spanduk, bendera merah putih dan bendera organisasi mereka. Mereka juga mengajak melakukan melakukan boikot produk terhadap segala produk Amerika, terutama milik Israel dengan mengutip Fatwa Al Mukarrom DR. Yusuf Qardhowy yang antara lain menyebutkan haram hukumnya membeli produk dengan Yahudi (Israel) dan Amerika. (Wpd/cha)
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/