Hidayatullah.com–Ratusan warga sipil terjebak dalam kepungan dalam sebuah pulau di Sungai Efrates setelah Rezim Bashar al Assad dengan dukungan Iran dan Rusia berhasil merebut Kota Deir az-Zur dari Daesh, kutip Anadolu Agency.
Ratusan warga sipil tersebut menanti untuk diselamatkan dari kepungan Rezim Bashar al Assad.
Rezim Bashar al Assad dengan dukungan Rusia dan Iran berhasil merebut pusat kota Deir az-Zur dari Daesh pada 2 Oktober lalu.
Selama operasi, ratusan warga sipil melarikan diri dari pusat kota ke pulau Hawija Katia yang terletak di Sungai Euphrates yang membelah Deir az-Zur menjadi dua bagian.
Menurut Anadolu Agency di Deir ez-Zor, ratusan warga sipil terjebak dalam kepungan Rezim Bashar al Assad di pulau yang masih dikendalikan Daesh.
Daesh dilaporkan menggunakan warga-warga sipil tersebut sebagai perisai hidup.
Sementara itu, pasukan rezim tidak memberikan izin masuk ke pusat kota karena ada kemungkinan anggota Daesh akan menyelinap diantara warga-warga sipil tersebut.
Dikhawatirkan akan jatuh banyak korban jika pasukan Rezim Bashar al Assad yang didukung Rusia, Iran serta organisasi teroris asing melakukan serangan untuk mengambil alih pulau tersebut.
Goutha Timur diserang 300 kali
Sementara itu, Rezim Bashar al Assad kembali melanggar perjanjian gencatan senjata yang sudah disepakati sejak 22 Juli 2017
Selama 24 jam, Goutha Timur menerima lebih dari 300 kali serangan dari tentara rezim Bashar al-Assad. Dari serangan tersebut sedikitnya 16 orang tewas, 8 orang di antaranya adalah warga sipil.
Menurut Anadolu Agency yang berada di Damaskus, Rezim Bashar al Assad melakukan serangan terus menerus ke distrik Arbin, Hammuriya, Madyara, Misraba, Duma, Sakba, Kafr Batna, Merc ve Haresta di wilayah Goutha Timur sejak kemarin siang hingga Rabu.
Berdasarkan informasi yang diberikan oleh Pusat Media Goutha yang didirikan oleh wartawan lokal, Rezim Bashar al Assad telah melakukan 50 kali serangan udara dan 250 serangan meriam selama dalam kurung waktu 24 jam.
Pusat Media tersebut menyampaikan bahwa serangan masih terus berlanjut, akibatnya lebih dari 100 orang terluka.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Goutha Timur merupakan wilayah deeskalasi yang disepakati Turki, Rusia, dan Iran dalam perundingan Astana. Gencatan senjata dimulai pada 22 Juli, namun Rezim Bashar al Assad selalu melanggar kesepakatan.
Serangan rezim yang semakin bertambah membuat banyak bangunan yang ada di daerah tersebut hancur.
Sejak Perang Suriah merebak di Suriah pada Maret 2011, PBB melansir lebih dari 250.000 orang tewas. Lembaga Syrian Center for Policy Research mengatakan jumlah korban sebenarnya jauh lebih besar, diperkirakan melebihi 470.000 orang.
Perang sipil di dimulai ketika rezim Bashar al-Assad mulai menindak keras demonstrasi pro-demokrasi. Ratusan ribu warga sipil menjadi korban konflik itu yang melibatkan pasukan koalisi menyerang oposisi. Lebih-lebih setelah keterlibatan Rusia dan milisi Syiah didukung Iran. Jutaan warga terpaksa melarikan diri dan mengungsi.*