Hidayatullah.com–Sebuah video terbaru hari Selasa yang menunjukkan seorang anak Suriah menjerit meminta pertolongan setelah terputus kedua kakinya menyusul ledakan bom, kini tersebar luas di media sosial.
Dalam tayangan video, seorang ayah berkali-kali meneriakkan “Allahuakbar”, sambil mengangkat anaknya dan meletakkannya di tepi truk.
Anak itu, Abdel Basset Al-Satuf (9 tahun), lalu mencoba duduk dengan kondisi kedua kakinya buntung dan berlumuran darah, sambil berteriak “Ayah, angkat saya!”
Kejadian itu terjadi saat satu serangan udara oleh tentara rezim Suriah Bashar al Assad, di Kota Al-Hbeit di barat laut provinsi Idlib pada Kamis, 16 Feb 2017, tulis laman ndtv.
Baca: Tangisan Anak Suriah di Bawah Timbunan Bangunan Runtuh
Abdel Basset dibawa ke sebuah rumah sakit di Idlib untuk perawatan awal, tetapi pada Jumat lalu, dia dan ayahnya dipindahkan ke Turki untuk perawatan spesialis.
Bom Birmil tengah Malam
Dalam sebuah mobil ambulans sebelum ia berangkat ke perbatasan Suriah, Abdel Basset menceritakan insiden mengerikan itu, sedang ayahnya, Taan, mencoba menenangkan dirinya.
“Kami sedang duduk makan siang ketika bom-bom tong (Birmil) mulai menghujani kota kami dan ayah saya suruh kami masuk ke dalam rumah,” kata anak itu kepada AFP.
“Tapi ketika kami tiba di pintu rumah, sebuah bom jatuh ke atasnya, dan saat meledak, api marak ke arah saya dan kedua kaki saya terputus.
“Ayah saya serta merta mengangkat saya dan menempatkan saya di bawah (jauh dari rumah itu) dan sebuah ambulans datang dan merawat saya,” tambahnya lagi.
Baca: Rezim Bashar al Assad Bombardir Wilayah Pejuang di Kota Homs
Dalam video itu, Abdel Basset terlihat duduk sambil kebingungan sedang orang di sekelilingnya berteriak meminta bantuan ambulan dan paramedis.
Ayahnya berlari menuju ke rumah mereka untuk mencari anggota keluarga lain, namun sayang, tiga dari mereka telah meninggal dalam serangan ofensif Rezim Bashar al Assad ini.
Di Al-Hbeit, tuan rumah keluarga itu menyebut insiden tersebut sebagai “pembantaian”.
“Keluarganya sedang makan siang dan saya sedang berjalan bersama ayahnya, dan awalnya kami tidak melihat apa-apa sehingga pesawat-pesawat militer itu tiba,” katanya.
“Lalu kami lihat bom jatuh dan ledakan besar terjadi,” kata Walid Abu Ras.
Ibu Terbunuh
Taan bercerita, ia berlari kembali ke rumahnya, dan mencoba memberitahu keluarganya untuk menyembunyikan diri ketika rumah mereka dilanda bom.
“Kedua kaki Abdel Basset terputus, salah seorang kakaknya tewas, dan seorang lagi cedera. Ibunya juga terbunuh tetapi dia belum tahu tentang itu, “kata Abu Ras.
Serangan bom itu juga membunuh suami salah seorang kakak Abdel Basset.
Baca: Seorang Dokter di Aleppo Gugat Presiden Putin atas Kejahatan Rusia di Suriah
Jumat sore, organisasi kemanusiaan asal Turki, IHH, membawa Abdel Basset ke Turki. Ia dibawa ambulan dan tubuhnya ditutupi selimut tebal. Di sebelahnya, diletakkan boneka bebek berwarna kuning.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Abu Ras mengatakan keluarga tersebut tiba di Idlib kurang dua tahun lalu dari Latamneh di Hama, setelah kehilangan tempat tinggal akibat perang di Suriah sebagaimana halnya banyak penduduk yang lain.
Baca: Gadis Kecil Aleppo: Beragam Senjata Canggih Sudah Dijatuhkan, Bermil Paling Ringan!
Video Abdel Basset yang terbaru menunjukkan bagaimana gambaran nasib yang melanda warga Suriah, terutama anak-anak di tangan kekuasaan Al Assad.
Pada Agustus 2016, gambar-gambar menyayat hati juga menunjukkan anak-anak berusia 4 tahun bernama Omran, kebingungan dan diliputi debu setelah serangan udara Rusia, sekutu utama Bashar al Assad.
Lebih dari 310.000 orang telah tewas dalam konflik yang dimulai akibat Revolusi Suriah (As Tsaurah al Suriyyah atau juga As Tsaurah al Islamiyyah) dan protes anti-pemerintah pada Maret 2011 yang dihadapi rezim Bashar dengan senjata.*