Hidayatullah.com–Dengan izin Allah, keberhasilan sekitar 700 orang pejuang pembebasan Suriah merebut dan menduduki pangkalan udara militer Taftanaz di Idlib bukan saja menjadi pukulan bagi Basyar al-Assad tapi juga secara militer memang bermakna penting bagi jihad Jaysul Hurr (Free Syrian Army).
Dikabarkan bahwa termasuk dalam ghanimah atau pampasan perang yang dimenangkan Jaysul Hurr di Taftanaz adalah 14 buah helikopter tempur, 22 buah tank, lebih dari 30 kendaraan militer termasuk truk-truk, segudang penuh amunisi, dan “sejumlah besar senjata termasuk senapan mesin” dan empat mobil tanki bahan bakar.
Dilaporkan oleh sejumlah media bahwa tidak semua helikopter itu dalam keadaan bisa dipakai, namun bagi para pejuang ini bukan masalah.
Selama berbulan-bulan revolusi ini mereka sudah merasakan berperang di bawah embargo senjata dari Barat sehingga harus merakit sendiri senjata dan bahkan mereparasi sendiri tank-tank rampasan.
Ketika Russia dan Iran terbukti terus mendukung perang yang dilancarkan Bashar al-Assad terhadap rakyatnya sendiri, maka para pejuang harus berjuang hanya dengan pertolongan Allah.
Media asing sering menggambarkan para pejuang ini sebagai kekuatan yang ‘outgunned’ alias kalah persenjataan, dan memang demikian adanya. Salah satu kelompok pejuang memiliki puluhan anggota dengan hanya 10 pucuk senjata. Setiap kali terjadi pertempuran, salah satu harapan mereka memang adalah merebut senjata tentara-tentara Basyar.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Bohong kalau ada yang bilang bahwa kami ini di-suplai persenjataan oleh pihak ini dan itu,” ujar seorang mujahid Damaskus.
“Revolusi ini revolusi Suriah, kami memperjuangkannya sendiri hanya dengan pertolongan Allah. Rakyat sendiri yang gotong-royong mendanainya. Para pedagang habis-habisan berinfaq untuk menyediakan senjata dan makanan bagi mujahidin.”*