Hidayatullah.com—Seorang guru sekolah di Prancis diskors dari pekerjaannya dan diselidiki oleh polisi setelah tuduhan oleh seorang siswa Muslim mengatakan dia terobsesi dengan agamanya. The Daily Mail melaporkan, siswa di Sekolah Katolik Joseph-Wresinski d’Angers di kota Angers membuat pengaduan resmi ke polisi setempat.
Siswa tersebut mengklaim bahwa gurunya mengatakan bahwa siswa Muslim adalah masalah jika mereka belajar di sekolah Katolik dan merekomendasikan mereka untuk ‘masuk agama’ selama diskusi tentang sejarah Prancis. Jaksa setempat mengatakan polisi juga telah meluncurkan penyelidikan atas pengaduan tersebut.
Guru, yang belum diidentifikasi, juga mengajukan pengaduan sehari kemudian, menuduh ‘kekerasan fisik dan verbal’. Menurut siswa tersebut, ketidaksepakatan dimulai ketika guru menyimpang dari diskusi tentang sekolah Katolik di masa lalu.
Dia diduga menyebutkan ‘Sekolah Katolik harus terus menerima siswa Katolik saja’, kemudian seorang siswa menunjuk ke teman-teman sekelasnya yang Muslim dan mengatakan ‘Sekolah Katolik tidak hanya diperuntukkan bagi umat Katolik saja’.
Menurut kesaksian siswa, guru itu kemudian berkata: “Itu masalahnya … Dia selalu bisa mengubah agamanya”.
Siswa yang marah dengan informasi tersebut terus berlari ke arah guru dan meninggalkan ruangan sambil meneriakkan ‘rasisme’ dan tindakan siswa tersebut menjadi dasar laporan polisi oleh guru tersebut. Namun guru itu mengaku ‘mengundang Muslim untuk bergabung dengan mereka dan menjadi Katolik’ tetapi mengatakan hal itu disebut sebagai lelucon tetapi ‘tidak cocok di kelas’.
Direktur sekolah, Anthony Bélangé, mengatakan 20 persen siswanya adalah Muslim dan biasanya mereka berada dalam suasana ‘sangat damai’. “Konflik antara staf dan siswa dapat terjadi tetapi pengaduan telah dibawa ke tingkat berikutnya dan sekarang berada di luar yurisdiksi administrasi sekolah.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Itu adalah situasi emosional dan saya sudah meminta siswa di kelas untuk menulis pernyataan faktual tentang apa yang terjadi dan itu akan dikirim ke tim investigasi,” katanya.
Prancis juga merupakan rumah bagi sekitar lima juta Muslim, jumlah terbesar di antara populasi negara Uni Eropa lainnya.*