Hidayatullah.com—Misi Perserikatan Bangsa-Bangsa di Republik Demokratik Kongo menyambut baik kerja sama regional untuk mengatasi kelompok pemberontak lintasbatas.
Komentar PBB itu diutarakan setelah tentara RD Kongo dan Uganda melancarkan operasi bersama untuk “memburu” para petempur kelompok pemberontak Allied Democratic Forces (ADF), yang dituding sebagai pelaku serangkaian serangan bom bunuh diri di Kampala bulan lalu, lansir BBC Kamis (2/12/2021).
Tentara RD Kongo dan Uganda melancarkan serangan darat dan udara terhadap kelompok yang berafiliasi dengan ISIS alias IS itu.
Seorang jubir PBB di RD Kongo, Mathias Gillman, dalam konferensi pers hari Rabu di Kinshasa mengatakab bahwa operasi gabungan itu merupakan sebuah “pilihan yang sah dan keputusan yang berdaulat” yang dibuat oleh pemerintah Kongo.
“Kami mendorong negara-negara di kawasan ini untuk bekerja sama untuk memecahkan ancaman lintasbatas. Kongo mengambil keputusan untuk melawan ADF, dan kami menghormatinya,” imbuh Gillman.
Selama dua dekade terakhir, PBB menempatkan pasukan dalam jumlah besar di bagian timur RD Kongo.
Namun, awal tahun ini aksi unjuk rasa merebak di kota Goma dan Beni yang menuntut agar operasi PBB di daerah itu diakhiri. Warga yang melakukan demonstrasi mengatakan kehadiran pasukan PBB terbukti “tidak efektif” untuk menciptakan stabilitas di kawasan tersebut.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Dewan Keamanan PBB dijadwalkan akan menggelar rapat pada 6 Desember guna membahas apakah akan memperpanjang mandat misi tersebut.*