Hidayatullah.com—Sejumlah penyintas keracunan massal tahun 1981 di Spanyol menggelar aksi protes di galeri seni tersohor di Madrid El Prado
Aktivis dari organisasi Seguimos Viviendo (“Kami Masih Hidup”) berpose bersama di depan karya-karya seni yang dipamerkan di museum hari Selasa (19/10/2021), lapor Euronews.
Organisasi itu merupakan wadah para penyintas keracunan minyak goreng canola empat dekade silam yang dialami oleh ribuan warga Spanyol.
Anggota Seguimos Viviendo mengunci diri di museum tersebut dan mengancan akan bunuh diri apabila tuntutan mereka tidak dipenuhi.
“Kami tidak ingin lagi dipermalukan dan ditelantarkan,” bunyi pernyataan yang diunggah Seguimos Viviendo di Twitter.
Asosiasi itu meminta bertemu dengan Perdana Menteri Pedro Sánchez, serta menuntut penambahan dana pemerintah untuk menutup biaya pengobatan korban-korban yang selamat dari keracunan massal itu.
Cadena SER mempublikasikan sebuah foto yang menunjukkan enam pengunjuk rasa, salah satunya berkursi roda, berpose di depan “Las Meninas”, sebuah lukisan terkenal karya seniman terkenal Spanyol Diego Velázquez.
Museum El Prado mengkonfirmasi kepada Euronews bahwa pengunjuk rasa itu telah disingkirkan dari galeri seni tersebut oleh petugas sekuriti pada hari Selasa tidak lama setelah memulai aksinya.
Demonstrasi itu dilakukan 40 tahun setelah Spanyol berjanji akan memberikan sokongan kepada para korban keracunan massal tersebut.
Ribuan warga mengalami gangguan paru-pari dan lainnya menderita penyakit yang tidak dapat disembuhkan setelah mengkonsumsi rapeseed oil atau canola oil.
Minyak canola yang telah diproses itu diimpor dari Prancis untuk keperluan industri, tetapi justru dijual ke masyarakat untuk konsumsi dalam jerigen-jerigen plastik di kaki lima di berbagai daerah di seluruh Spanyol.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Hampir 5.000 orang diyakini meninggal dunia akibat keracunan minyak goreng itu, sementara lebih dari 20.000 mengalami efek samping.
Lebih dari 18.500 warga sudah menerima kompensasi, meskipun banyak yang masih menuntut bantuan finansial dari pemerintah.
Pada Maret 1987, tiga belas pekerja pabrik didakwa oleh Mahkamah Agung Spanyol dan diganjar hukuman penjara antara enam dan 20 tahun dalam kasus keracunan minyak goreng tersebut.*